takedown

34 4 0
                                    

Keesokan paginya, di ruang makan besar keluarga Lee, Byung Hun dan Min Jung duduk berseberangan di meja, sarapan dihidangkan dengan sempurna oleh para staf rumah tangga. Suasana di ruangan itu terasa berbeda dari biasanya. Minho, yang biasanya terlibat dalam percakapan hangat dengan kedua orang tuanya, kini terlihat serius. Wajahnya yang tegas menunjukkan tanda-tanda ketegangan, dan pikirannya tampak jauh, berputar-putar di sekitar rencana balas dendam yang telah dia dan ayahnya susun sepanjang malam.

Seungri belum muncul di meja sarapan, masih tertidur di kamarnya setelah malam yang emosional. Minho terus memikirkan adiknya, memikirkan bagaimana Jihoon telah merusak ketenangan hidupnya. Minho tidak pernah menyangka bahwa Jihoon akan menyerang mereka melalui Seungri, yang selama ini dia jaga dan lindungi dengan begitu hati-hati. Ini adalah pelanggaran yang tak termaafkan, dan Minho bertekad untuk memastikan bahwa Jihoon akan membayar mahal untuk setiap kata keji yang telah dia ucapkan.

Dengan suara rendah, Byung Hun membuka percakapan, "Minho, we need to move quickly. Jihoon's attack on Seungri was just the beginning. He's likely planning something bigger, aiming to destabilize our position in the market or to exploit any weakness he can find in our company."

Minho mengangguk, menatap ayahnya dengan penuh keseriusan. "I've already instructed our legal team to start digging into Jihoon's recent activities. We need to find any trace of illegal maneuvers or weak spots in his business that we can exploit. If we can prove that he's been involved in anything shady, we can use it to discredit him publicly and in the business community."

Min Jung, yang selama ini lebih fokus pada hal-hal untuk kebaikan Seungri, kini turut serta dalam percakapan strategis itu. Wajahnya yang lembut menunjukkan tekad yang sama kuatnya dengan kedua pria di hadapannya. "Dan bagaimana dengan media?" tanyanya. "Jika kita bisa mengendalikan narasi, we can make sure that Jihoon's reputation is destroyed before he even has a chance to recover. We have powerful connections, we can use them to leak information and steer public opinion against him."

Byung Hun mengangguk, menyetujui saran istrinya. "Exactly. We'll need to coordinate with our PR team and make sure that every move Jihoon makes is met with immediate and overwhelming response. He wants to play dirty? Then we'll fight fire with fire."

Minho kemudian mengambil alih pembicaraan, menyusun langkah-langkah berikutnya. "I've already arranged a meeting with the head of our security team. We need to increase surveillance on Jihoon. I want to know where he is, who he's meeting, and what his next move might be. We can't let him catch us off guard again. If he's planning anything against our company or against Seungri, we need to be ten steps ahead."

Byung Hun setuju dengan cepat, tahu bahwa tindakan cepat dan tegas adalah satu-satunya cara untuk mengatasi ancaman ini. "I'll make sure that our board of directors is on the same page. Jihoon might try to exploit any dissent or weakness among them. We need to present a united front, both in the company and in the public eye."

Min Jung, meskipun biasanya menghindari urusan bisnis yang keras, tidak bisa tinggal diam kali ini. Dia menyadari bahwa pertarungan ini bukan hanya tentang bisnis; ini tentang melindungi keluarganya. "I'll speak to some of our closest allies in the social and business circles. We need to ensure that Jihoon is ostracized from any support network he might have. If we can cut off his influence and connections, it'll be easier to bring him down."

Minho lalu menambahkan, "We should also prepare for the possibility that Jihoon might try to go after us legally. He's desperate and vindictive, which means he might file false lawsuits or try to sabotage our operations through legal loopholes. I'll have our legal team on standby to counter any move he makes."

Byung Hun menatap putranya dengan bangga. Minho telah tumbuh menjadi pria yang kuat dan cerdas, sosok yang selalu bisa diandalkan dalam situasi krisis seperti ini. "Good thinking, Minho. We'll also need to secure our most important assets and make sure that none of our key partners are swayed by whatever lies Jihoon might try to spread. Loyalty in business is hard-earned, and we can't afford to lose any of our allies."

Rebellious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang