6

1.9K 95 0
                                    

Tekan bintangnya sebelum lanjut scroll







Happy Reading Everyone
🤗🤗🤗







Alina POV

Terhitung sudah 6 bulan lebih aku tinggal di dunia ini, tapi satu pun jawaban dari seribu pertanyaan belumku dapat kan.

Apa yang sebenernya telah terjadi?
Mengapa aku bisa ada di sini?
Apa yang harus aku lakukan?
Dan lagi, kenapa ingatan tubuh asli tidak ku dapatkan?
Apa aku tidak memiliki kekuatan sedikit pun?

Ya, itu hanya sebagian kecil pertanyaan yang selalu aku pikirkan, aku nanti jawabannya namun sepertinya tuhan selalu mengacuhkan ku, buktinya tak satupun jawaban yang ku dapatkan.

Disaat para rubah itu mulai menunjukkan taringnya aku malah tak memiliki persiapan kecuali mental dan kecantikan. Aku tidak kaya dan tidak punya kekuasaan, dan yang lebih penting lagi aku tidak memiliki ilmu bela diri, ataupun pengendali elemen.

Aku hanya tau gerakan dasar bela diri dari dunia ku dulu. Yah, aku menyesal hanya mengandalkan IQ 200 ku. Aku tidak pernah serius belajar tentang bela diri karena buat apa aku pandai bela diri jika aku memiliki ribuan anggota yang siap mati untukku. Menjadi pemimpin mafia juga bukan dari hasil kerja kerasku, tapi dari hasil kerja cerdas ku hingga akhirnya kakek memberikan kursi kebanggaannya itu padaku.

Menjadi lebih kuat dari anggota bukanlah syarat utama untuk menjadi pemimpin, tapi kecerdasan memonopoli orang lain itulah syaratnya.

Cara kerja dunia memang seperti itu. Kecerdasan adalah bekal utama untuk kehidupan sejahtera, asal perasaan tidak ikut campur ketika otak bekerja.

Dan sialnya, hal yang ku banggakan itu lenyap setelah aku mengalami hal di luar nalar ini. IQ 200 ku turun drastis, bahkan mungkin IQ ku sekarang menjadi dibawah rata-rata. Struktur otakku di tubuh yang lama dan di tubuh baru ini jelas sangat berbeda. Kebodohan adalah salah satu aib yang menjadi rahasia umum Alina. Dan aku berpindah ke raga dengan IQ dibawah standar ini. Sialan, malangnya nasibku!

Aku tidak bisa memikirkan solusi untuk hidupku kedepannya dan aku mudah sekali lupa tentang hal-hal baru yang aku pelajari. SIALAN! IQ 200 KU!!

Aku juga selalu belajar, melatih, dan berusaha agar aku bisa menguasai ilmu bela diri atau pengendalian elemen tapi tubuh ini selalu tak merespon segala usaha dan kerja keras ku, bukan karena tubuh ini telah terkontaminasi racun, akan tetapi karena tubuh ini sama sekali tidak memiliki tenaga dalam. Kurang sial apalagi coba? IQ di bawah standar dan tidak memiliki tenaga dalam.

Tenaga dalam merupakan langkah awal yang paling penting untuk bisa menguasai ilmu bela diri tanpa tenaga dalam orang tidak akan bisa menguasai ilmu bela diri atau bahkan tidak bisa mengendalikan elemen, semua orang di dunia ini semenjak baru lahir sudah memiliki tenaga dalam kecuali ... tubuh yang ku tempati ini.

Dari sekian kewajiban yang harus dimiliki untuk hidup nyaman di dunia ini, sialnya tidak satupun yang dimiliki Alina. Dia juga tidak cantik, bahkan jauh dari kata cantik, ia buruk rupa! Dia korban bully dan penyandang gelar anak haram yang dimana anak haram benar-benar aib di zaman ini. Kelebihan Alina hanya satu, ia tidak memiliki kelebihan. Yah, ucapkan syukur karena diriku Alina menjadi lebih cantik.

Lelah berpikir tentang pertanyaan-pertanyaan ku yang menggunung di kepala tanpa satu pun jawaban yang ku dapatkan, aku memejamkan mata menyenderkan kepalaku di pinggir jendela yang berada di kamarku menikmati hembusan lembut angin yang menerpa wajahku. Setidaknya dengan suasana yang nyaman aku bisa melupakan sedikit masalahku.

Alina end




Author POV

Karena terlalui asyik menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, Alina tidak menyadari jika kalung yang ia pakai mengeluarkan cahaya biru yang perlahan membesar hingga menelan tubuhnya.

Sang Ratu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang