Tekan bintangnya ⭐😉
Happy reading everyone
🤗🤗🤗
"Mari lewat sini Nyonya dan Tuan-tuan, mohon maaf yang sebesar-besarnya karena yang rendah ini hanya mempu menyediakan kapal kecil untuk mengantar ke tujuan," ucap seorang pria paruh baya mempersilahkan Alina dan kedua prianya untuk naik ke atas kapal."Dia tidak waras, ya? Kapal sebesar ini dia bilang kecil? Willy pasti juga akan kelelahan jika berlari dari ujung kapal ke ujung yang lain." Alina berbisik, mengomentari anehnya penghuni pulau Baxia.
"Tentu saja dia memang kurang waras!" ucap Zero memelototi Aldirk yang akan menyangkal ucapan Alina.
"Kenapa kau memelototi ku?" bisik Aldirk bingung.
"Kau ingin mati? Pikiran rakyat biasa dengan bangsawan itu berbeda!"
"Permaisuri, Zero bilang kau rakyat renda-emmfffhh." Aduan Aldirk terpotong saat Zero dengan kecepatan kilat membungkamnya dengan tangan.
"Apa?" Alina yang terfokus pada kapal tidak mendengar ucapan Aldirk selain yang memanggilnya permaisuri.
"Tidak, Pria ubanan ini hanya ingin menyelam ke laut, jadi sebagai selir yang baik ia meminta izin pada istri," jelas Zero dengan posisi yang masih membungkam mulut saingannya itu.
"Sekalian saja kalian berdua yang menyelam!"
"Kalian mati aku party!" gumam Alina sebelum berlalu pergi meninggalkan kedua pria yang seperti berpelukan mesra itu.
"Cuih, sialan! Tangan mu menjijikkan!"
Mengabaikan Aldirk yang sibuk sendiri membakar jubah dan mengusap bibirnya kasar, Zero memilih menyusul Alina. Dalam sekejap dengan teleportasinya ia sudah berada di depan Alina. Gadis cantik pujaan hatinya itu tengah menikmati makanan yang disediakan awak kapal.
"Sayang, ngomong-ngomong kemana tujuan kita?"
"Pulau pelangi, aku butuh sesuatu yang hanya di sana."
"Kenapa tidak dengan teleportasi saja? Dalam sekejap aku bisa membawamu ke sana."
"Willy bilang teleportasi tidak biaa menembus pulau pelangi."
"Anjing kecil itu tidak benar, kita bisa-
Bruk
Kursi yang diduduki Zero ditendang Aldirk hingga Zero yang tanpa persiapan terjungkal.
"Sial kau..!!!"
"Anak kita itu benar, teleportasi tidak mampu menembus hutan Pelangi! Kita perlu berlayar menyebrangi laut menuju Benua Tengah dan kemudian berjalan beratus-ratus kilo meter untuk bisa sampai di hutan Pelangi," jelas Aldirk, mengabaikan protesan Zero dan lebih memilih duduk manis di samping Alina.
"Permisi, biasakah kau kesini sebentar?" Alina memanggil salah seorang awak kapal. Dia tidak mungkin akan percaya pada kedua pria penuh tipu daya seperti mereka.
"Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" tanya awak kapal dengan sangat sopan.
"Berapa lama kita akan sampai di Benua Tengah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasiaFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, cucu tersayang dari pimpinan organisasi gelap tiba-tiba terbangun di tempat kuno setelah rune aneh dari langit menimpanya. Terbiasa hidup sebagai 'nona muda' membuatnya kesulitan saat menempat...