Tekan bintangnya ⭐ 😉
Happy reading everyone
🤗🤗🤗"Pembatas istana?" gumam Alina dalam hati.
Perlahan senyum misterius Alina terbit saat ide brilian melintas di otak cantiknya.
"Ampun Yang Mulia. Apa yang mulia kelelahan?" tanya pelayan yang berdiri di samping kiri Alina saat Alina tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Siapa namamu?"
"Nama hamba Hira, Yang Mulia."
"Hem, ulurkan tanganmu!" perintah Alina.
"Baiklah, Yang Mulia," jawab Hira mengulurkan tangannya.
"Ampun Yang Mulia, tangan hamba sangat kotor tidak pantas orang seperti Yang Mulia memegangnya." ucap Hira langsung bersujud di kaki Alina saat Alina ingin menyentuh tangannya.
"Berdiri!"
"Ampun Yang Mulia, hamba pantas untuk dihukum. Hukum saja hamba Yang Mulia," ucap Hira masih terus bersjud di depan kaki Alina.
"Lihatlah apa seperti ini sikap seorang calon Permaisuri?" ucap sinis seorang gadis cantik yang berjalan mendekat ke arah Alina.
"Belum menjadi permaisuri saja sudah melakukan kekerasan apalagi kalau sudah di angkat menjadi permaisuri. Ah, aku tidak bisa membayangkan akan seperti apa istana ini jika yang memimpin permaisuri sepertinya," sahut gadis cantik yang berada di belakang gadis tadi.
"Aku memerintahkan mu untuk berdiri!" ucap Alina mengabaikan kedua gadis yang menghampirinya"
"Diam dan berdiri!" lanjut Alina saat Hira akan kembali memohon ampun padanya.
Dengan badan gemetar Hira berdiri sambil menunduk dalam tak berani menatap Alina. Alina menggenggam tangan Hiria sambil mengucapkan beberapa mantra.
"Berani-beraninya kau mengabaikan ku? Kau tidak tahu aku siapa? Aku Tiria anak perdana menteri yang dalam sekejap mata bisa mengusir mu dari alam langit bahkan aku juga bisa membunuhmu dalam satu kali ayunan pedang," ucap gadis berbaju biru muda tadi marah saat Alina mengabaikannya.
"Kau pikir aku peduli? tentu saja tidak untuk apa aku peduli pada orang buta, bodoh, dan tuli seperti mu? Sangat tidak berguna," ucap Alina dengan tawa remehnya.
"Beraninya kau!" ucap Tiria geram
Tiria mengeluarkan elemen anginya dan langsung mengarahkannya pada Alina, hanya dengan satu tangan Alina berhasil menghalau serangan dari Tiria."Aku tidak menyukainya mu, dan apapun yang tidak kusukai harus dihapuskan," ucap Alina dengan nada rendah yang terdengar mengerikan.
Hanya dengan melambaikan tangannya sekali sebuah ledakan dahsyat muncul di depan Tiria dan membuat Tiria terbang menghantam dinding.
Semua yang melihat Tiria, putri kesayangan sang perdana menteri yang digadang-gadang akan menjadi permaisuri alam langit di serang langsung membuat barisan melingkari Alina dan masing-masing mengeluarkan senjatanya untuk menyerang Alina.
Melihat ancaman yang hanya akan membuat waktu berharganya terbuang sia-sia, Alina langsung berlari dengan sangat kencang ke arah dinding pembatas kemudian melompat ke atas dinding itu dan turun tepat di atas awan.
AAAAAAAAAAAAA
Namum naas awan yang dipijak Alina ternyata tembus membuat Alina terjun bebas dari langit menuju pusat bumi dan karena panik Alina melupakan kalau di dia bisa menggunakan teleportasi, elemen, juga sihirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...