Tekan bintangnya ⭐😉
Happy reading everyone
🤗🤗🤗
Azura pov
Apakah aku salah mencintai teman kakakku?
Apa aku salah berharap pada dukungan-dukungan itu?Alzero Dalfian Darkness, dia adalah satu-satunya pria yang berhasil mendobrak pintu hatiku. Pertemuan pertama kami di saat usiaku genap 7 tahun. Aku masih ingat jelas betapa keren dan tampannya ia saat berjalan bersama kakakku kala itu. Senyumannya sangat manis saat merespon candaan kakakku. Mulai saat itu aku sudah mengklaim bahwa pangeran Alzero adalah milikku.
Bertahun-tahun kemudian aku belajar dengan gigih dan tekun. Tak hanya tentang masalah internal kekaisaran aku juga mempelajari tentang ilmu bela diri. Aku mempelajari sihir dan elemen. Aku ingin membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa melindungi dirinya sendiri. Aku ingin menunjukkan betapa beruntungnya pangeran Alzero ketika mendapatkanku kelak.
Semua tampak normal di padepokan. Guru besar yang merupakan teman ayahku mengajariku dengan amat sangat sempurna. Dia selalu mendahulukanku, teman-teman semua pun menjadi segan saat melihatku. Tatapan kagum dan iri itu jelas memberikan rasa bahagia dan puas bagi diriku. Aku sangat suka dengan tatapan mereka. Semua berjalan normal dengan aku sebagai pusatnya. Setelah dua tahun berlalu semenjak aku berguru seorang perempuan datang entah darimana dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Mulai saat itu guruku berubah. Dia tidak memperhatikanku lagi, dia lebih memperhatikan perempuan itu.
Alina Zivanka, perempuan yang ditemukan guru. Semua pandangan kagum dan bangga itu tertuju pada Ziva, bahkan tidak ada sedikitpun pandangan iri dari mereka saat menatapnya. Perlakuan yang kudapat dan Ziva dapat sangat berbeda. Aku adalah putri Jenderal besar, Jenderal terhebat dan kepercayaan kaisar tapi kenapa gelandangan yang tidak tau asal usulnya itu mendapatkan lebih ketimbang diriku.
Apa kurangnya aku?
Aku tak terima, aku tidak suka melihat senyumnya, seolah-olah senyum itu mengejekku. Dia sangat sombong!
Dia datang mendekat dan mengajakku menjadi sahabatnya. Aku tidak mungkin menolak karena dengan semakin dekat aku bisa mengetahui kelemahannya. Ternyata benar, aku tau rahasianya, dan kelemahannya.
Ziva ternyata adalah putri sulung dari kekaisaran sebrang. Kekaisaran yang tak jauh beda dengan kekaisaran Zixiga. Ziva kabur setelah terlibat perselisihan dengan ayahnya.
Tahun-tahun berlalu, kami semakin dekat. Berulang kali aku mencoba membuat semuanya membenci Ziva, tapi kenapa justru mereka membenciku? Tatapan teduh guruku berubah menjadi tatapan tak suka. Apa salahku? Kenapa seluruh padepokan tidak suka denganku?
Aku tidak suka dengan guruku yang pilih kasih. Aku mencampurkan racun ke dalam minumannya. Tentu saja tidak ada yang tau jika aku pelakunya, aku telah merencanakannya dengan sedemikian rupa hingga akhirnya sebagian besar dari mereka membenci Ziva.
Aku berhasil!
Tidak ternyata guru lebih cerdik. Dia memberikan plakat yang menjadi bukti bahwa padepokan ini berada dalam naungan Ziva. Mereka yang membenci Ziva berbalik membenciku.
Kenapa aku lagi?
Setelah kematian guru besar, ayah memintaku untuk kembali. Berbulan-bulan aku menyiapkan diri untuk mengikuti pelantikan putri mahkota. Aku tidak perlu khawatir soal saingan. Aku adalah yang terbaik dan tercocok sebagai putri mahkota dan satu-satunya yang pantas menjadi permaisuri Zixiga.
Tidak, Kenapa Ziva lagi? Putra mahkota Alzero memilih Ziva secara pribadi sebagai pendampingnya. Kenapa Ziva? Kenapa bukan aku? Hanya aku yang pantas menjadi permaisuri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...