Tekan bintangnya ⭐😉
Happy reading everyone
🤗🤗🤗Willy terlihat sangat bersemangat membawa buntalan kain di pundaknya. Seperti perkataannya kemarin, Willy akan menemui Alzero. Dia butuh penjelasan dari sumbernya langsung. Berbekalkan nekat dan sedikit makanan di buntalan kain itu, Willy mulai melangkah memasuki hutan. Willy tidak perlu takut kelaparan karena sebenarnya dalam cincin ruangnya terdapat berbagai jenis makanan. Buntalan itu hanya untuk menunjukkan seorang pengembara sejati.
Hutan perbatasan Benua Tengah dan Benua Utara. Pepohonan yang rimbun menahan sinar mentari bebas menembus ke dalamnya. Suasana mencekam dengan bunyi-bunyi binatang hutan membuat bulu kuduk berdiri. Hutan perbatasan itu merupakan salah satu hutan yang sangat jarang di jamah manusia. Rumornya terdapat binatang buas dan hewan kontrak terlantar di dalamnya.
Willy melangkah dengan mantap. Tidak ada yang bisa membuatnya takut selain kehilangan Sang Ibunda. Demi pahlawannya ia rela menyebrangi laut, melewati lembah, menembus hutan. Apapun akan Willy lakukan untuk Alina.
"Hutan secantik ini tidak dikunjungi seorang pun, dasar manusia-manusia penakut!" gerutu Willy sembari melangkah ringan ke dalam hutan
Benua Utara tidak sama dengan Benua-benua yang lain. Tidak ada seorang pun yang bisa masuk dan keluar seenak hati tanpa restu Sang Raja. Teleportasi tidak berguna bagi mereka yang belum mendapatkan restu dari Raja.
Willy bersenandung ria untuk mengusir sepi. Langkah demi langkah berlalu dengan lancar. Tanpa Willy sadari tanah yang ia pijak bewarna berbeda. Hingga akhirnya kedua kaki mungil itu terjebak dalam lumpur hisap.
"Ibuuuuu?!!!" teriaknya terkejut, dengan brutal Willy menendang dan memukul-mukul tanah berusaha keluar dari hisapan lumpur itu.
"Willy capek, pengen pulang," rengeknya masih terus berusaha melepaskan diri. Naasnya usaha itu nampak sia-sia, perlahan lumpur menelan seluruh tubuh Willy.
Sreeet
Sulur panjang keluar dari tempat Willy tenggelam. Sulur itu mengikat tali simpul di salah satu dahan pohon. Perlahan tangan mungil terlihat muncul di atas permukaan lumpur, berlanjut kepala dan seluruh bagian tubuh hingga kaki. Willy berdiri di atas permukaan lumpur dengan seringainya.
"Demi ibu, Willy bisa!" tekad Willy.
Willy kembali melangkah melanjutkan perjalanan. Kali ini Willy benar-benar sangat waspada. Berulang kali Willy nyaris terkena jebakan. Hutan perbatasan itu ternyata sangat penuh dengan jebakan mematikan.
"Demi ibu, Willy bisa!" Mantra yang ampuh untuk mengembalikan semangat Willy. Setelah membunuh puluhan hewan buas, Willy akan mengucapkan mantra. Setelah berhasil menghindari jebakan Willy akan mengucapkan mantra. Di setiap langkahnya Willy akan mengucapkan mantra itu.
Beratus-ratus kilometer berjalan akhirnya Willy sampai di depan gerbang istana Benua Tengah. Dua orang penjaga mengamatinya bingung.
Anak serigala gembel dari mana ini?
"Adik kecil, dimana ibumu?" tanya salah satu prajurit mendekati Willy.
"Di rumah," jawab Willy polos.
"Apa kau bosan hidup? Berani-beraninya bermain di Wilayah Yang Mulia Raja!" ketus prajurit yang satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...