"tanah pelindung," batin Alina sambil menyentuh tanah yang berada di depannya dengan kedua tangannya.
Greggreggreg
" NEOOOOO/NONAAA"
AAAAAAAAAA
Brukkk
_____________________________________
Bukannya tanah pelindung yang muncul tapi malah tanah yang dipijak Alina dan Neo runtuh. Karena panik, Alina dan Neo lupa untuk melakukan teleportasi hingga mereka berdua jatuh dengan tidak elitnya di permukaan tanah yang datar serta kotor.
Dengan posisi Neo yang jatuh terlentang dan Alina yang jatuh tepat di atas Neo karena sebelum sampai mendarat di tanah Neo sempat menarik dan memeluk tubuh Alina.
"Akhhhh, sial! Sial! Sial!" umpat Alina berusaha berdiri kemudian membersihkan bagian sedikit pakaiannya yang kotor.
"Ugghh, Anda sangat berat," ucap Neo sedikit kesulitan berdiri.
"APA? JADI AKU GENDUT?" pekik Alina menatap tajam Neo.
"Bu-bukan-bukan saya yang lemah- iya saya yang lemah," ucap Neo terbata-bata karena takut melihat ekspresi wajah Alina yang berkilat marah.
"Kau memang lemah! Instruksi mu payah! Kau bilang untuk mengaktifkan tanah pelindung harus fokus dan membayangkan sebuah pelindung tapi apa?! Aku tadi membayangkan tanah pelindung yang muncul tanah jurang," ucap Alina dengan nada yang cukup tinggi.
"Huuuhh, aku membangunkan singa yang tertidur, Neo kau bodoh harusnya kau ingat wanita itu sensitif pada berat badan," rutuk Neo dalam hati.
"Bukan saya yang salah, Nona, tanahnya saja yang lemah," elak Neo.
"Sebelum tanah pelindung Anda tadi muncul, tanah yang kita pijak lebih dulu runtuh, jadi bukan salah instruksi saya," lanjut Neo tak ingin di salahkan.
"Ck, mengapa perjalanan ku penuh perjuangan, mengendalikan elemen umum saja butuh ektra perjuangan. Tau seperti ini, aku tidak mau dan tidak akan pernah mau menjadi keturunan terpilih," gerutu Alina sambil mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
"Goa apalagi yang ada dalam tanah kering ini? Apa tidak terjadi longsor jika semua dindingnya terbuat dari tanah tanpa campuran bahan lain?," Gumam Alina.
"Saya ingat, Nona, ini merupakan goa rahasia tempat dimana tersimpannya inti elemen tanah," sahut Neo
"Inti elemen? Apa semua elemen memiliki inti?"
"Semua elemen memiliki inti kecuali elemen tumbuhan karena elemen tumbuhan juga tergabung dalam elemen tanah," jawab Neo mulai berjalan menyusuri goa diikuti Alina.
Lima belas menit berlalu yang hanya dihabiskan untuk menyusuri semua penjuru goa tapi hasilnya nihil, Alina ataupun Neo tidak bisa menemukan inti elemen tanah.
"Jangan-jangan kamu salah lagi? Mana inti elemen tanahnya?" Ucap Alina bersandar di dinding goa.
"Sekali saja, Nona, tolong bersabarlah, Anda selalu tidak sabaran, ini juga masih saya cari inti elemennya," ucap Neo geram yang dibalas decakan sebal oleh Alina.
Saat Alina mendongakkan kepalanya kedua matanya sedikit menyipit untuk melihat dengan jelas benda yang sedikit bersinar dan menempel di langit-langit goa.
"Neo? Apa itu inti elemennya?" tanya Alina sembari menunjuk ke arah sebuah berlian bewarna cokelat yang tidak begitu bersinar.
"Woahhh! benar, Nona, itu inti elemen tanah, ayo cepat Anda ambil!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...