Tekan bintangnya ⭐😉
Happy reading everyone
🤗🤗🤗"Sayang, aku bersumpah bukan aku yang mengambilnya,"
"Benar Ratuku, kau melihatnya sendiri kalau kami sibuk bertengkar. Bagaimana bisa kami mengambil berlianmu itu?"
"Jujur saja, pasti salah satu dari kalian menggunakan ilmu pecah raga untuk mengelabui ku!"
"Yang pasti bukan aku," elak keduanya kompak
Ketiganya tetap pada pendiriannya, Alina pada pendiriannya bahwa pencuri berlian merahnya adalah salah satu di antara keduanya, begitupun dengan Aldirk dan Zero yang melakukan berbagai pembelaan dan pembuktian kalau bukan mereka pencurinya.
Semuanya berawal ketika Alina meminta tolong pada kedua pria gilanya untuk mengambilkan berlian merah delima, berlian yang menjadi tujuan pengembaraan Alina. Mengingat kekuatan mereka yang terlampau hebat dalam kurun waktu kurang dari dua hari berlian itu sudah di dapatkan.
Aldirk dan Zero tak langsung memberikan berlian itu pada Alina, mereka sibuk bertengkar merebutkan yang pantas menyerahkan berlian itu pada Alina. Sampai Alina yang sudah sangat jengkel melihat pertengkaran mereka merebut paksa berlian itu. Setelah berlian itu berada di tangan Alina sebuah bayangan hitam terbang ke arahnya dengan kecepatan tinggi merebut kembali berlian dalam genggaman Alina.
Alina percaya kalau salah satu dari kedua prianya itu melakukan pecah raga kemudian mengambil berliannya karena Alina merasakan aura yang sama antara keduanya dengan sosok hitam yang sudah menghilang setelah berhasil mengambil berliannya. Satu lagi yang membuat Alina yakin, awalnya baik Aldirk maupun Zero tidak mau mengambilkan berlian merah delima dengan dalih saat Alina semakin kuat mereka akan dilupakan, tapi akhirnya mereka terpaksa mencari berlian itu setelah Alina memberikan penawaran. Siapa di antara keduanya yang berhasil memberikan berlian itu pada Alina maka akan menjadi suami Alina.
Alina berpikir jika kekuatannya sudah sempurna dan lebih hebat dari mereka berdua, tinggal bunuh saja keduanya. Jadi, intinya Alina tidak perlu menikahi salah satu di antara mereka.
"Sayang, kenapa aku repot-repot melakukan pecah raga untuk mengambil berlian yang tidak seberapa itu? Sihir hitamku sudah aktif dan lagi jika memang aku tidak ingin memberikannya padamu bukankah lebih mudah jika aku mengatakan kebohongannya jika batu itu hilang atau sudah diambil orang, untuk apa aku membawanya padamu?" jelas Zero
"Tentu saja agar aku percaya pada kekuatan kalian dan tidak akan menyalahkan kalian!"
"Tapi kamu tidak percaya dan tetap menyalahkan kami," ucap Aldirk frustasi.
"Jadi kalian menyalahkan aku?!" tuduh Alina tak terima.
Perdebatan ke-tiganya terhenti saat cahaya terang memancar dari kalung Alina yang membuat mereka sama-sama menutup mata. Dari dalam kalung itu keluar cahaya hitam yang melesat ke samping kiri Alina membentuk sosok pria yang tak lain adalah Dreko, disusul dengan dua cahaya putih terang yang melesat ke samping kanan dan depan Alina. Cahaya di samping kanan Alina memunculkan sosok Neo dan cahaya tepat dihadapan Alina memunculkan sosok balita kecil nan menggemaskan yaitu Willy
Ketiganya sama-sama menatap tajam dan penuh amarah ke arah Zero, pelaku yang telah menyegel mereka di dalam ruang Tara. Hanya yang memiliki sihir hitam yang bisa membuka segel itu, Dreko memiliki sihir hitam namun sihir hitamnya perlu waktu untuk bisa menghancurkan segel itu karena tingkat kekuatan antara Dreko dan Zero berbeda cukup jauh.
"Berhenti menatap ku seperti itu! Kita sejenis jangan melupakan fakta itu."
"Cih, siapa juga yang tertarik pada pria bodoh seperti mu!" cibir Aldirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...