31

774 42 0
                                    

Tekan bintangnya ⭐ ⭐




Happy reading everyone
🤗🤗🤗















Pria berambut putih itu membawa Alina ke sebuah ruangan yang sangat indah dengan hampir keseluruhan ruangan dan isinya bewarna putih dan biru muda.

Sangat cerah dan terlihat sangat mewah, aura sejuk dan aroma terapi yang menenangkan menguar dalam ruangan itu. 

Dengan perlahan pria itu meletakkan tubuh Alina yang tengah pingsan di atas ranjang, sangat perlahan dan penuh kehati-hatian seakan Alina adalah benda rapuh yang akan hancur jika dikasar sedikit saja.

Pria berambut putih dengan topeng perak yang menutupi separuh wajahnya itu terlihat menyeringai menatap Alina dan tak lama pria itu bangkit dari duduknya kemudian berjalan menjauh keluar dari kamar bernuansa cerah yang ditempati Alina.

Perlahan kedua kelopak mata Alina bergerak kemudian terbuka memperlihatkan sepasang iris mata bewarna biru cerahnya yang sangat indah.

"Dimana ini?" gumam Alina langsung duduk sambil mengendarkan pandangannya ke sekelilingnya. Kejadian beberapa menit lalu melintas di ingatan Alina dimana tadi Alina merasakan sakit di kepalanya karena beberapa kejadian masa lalu kembali di ingatnya ketika menatap Azura.

"Kamar? Bukanya tadi.....Azura..... Jangan-jangan Azura menjual ku tidak-tidak ini tidak boleh terjadi aku harus pergi."

"Kau siapa?" tanya Alina spontan saat melihat seorang pria berambut putih yang mengenakan topeng untuk menutupi separuh wajahnya masuk ke dalam kamar yang ditempatinya.

"Aldirk Dornelius Brailess panggil aku Aldirk, calon suami mu," jawabnya lengkap dengan senyuman lebarnya.

Alina duduk di atas ranjang dengan anggunnya kemudian menatap Aldirk mulai dari ujung kakinya hingga ujung kepala.

"Aku tau aku cantik. Tapi sepertinya khayalan mu itu terlalu tinggi, aku tidak mungkin menikahi mu yang jauh dari kriteria suami idaman ku."

"Lalu, suami seperti apa yang kamu inginkan?"

"Tampan, kaya, setia, penurut, baik hati, hanya tersenyum dan tertawa untukku, membahagiakan ku, kalau punya orang tua harus baik kepadaku, sopan, selalu memanjakan ku emmm.... "

"Aish, aku lupa membawa daftar kriteria suami idaman ku. Ya, setidaknya hanya itu saja untuk sementara "

"Semua itu ada padaku. Aku tampan, kaya? Tentu saja aku seorang raja--- "

"Kau pencuri."

"Apa?"

"Iya kau pencuri. kau membawaku kesini tanpa izin dariku, artinya kau tidak memenuhi kriteria sebagai suami idaman ku."

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk bisa menjadi suami idaman mu?"

Perlahan senyum manis Alina terbit setelah yakin kalau rencananya ini akan berhasil untuk bisa kabur dari jangkauan pria yang memiliki aura kekuatan ilmu bela diri yang tak terdeteksi seperti Aldirk.

"Kembalikan aku ke tempat kau mengambil ku, setelah itu – "

"Setelah itu kau kabur dan tidak jadi menikah denganku? Benar begitu?" potong Aldirk sebelum Alina menyelesaikan ucapannya

"Bukan begitu, setelah itu aku akan berbicara dulu dengan kedua orang tuaku."

"Apa kau masih memiliki orang tua?" tanya Aldirk serius.

"Iya, tentu saja aku punya."

"Baiklah kita akan mengunjungi orang tuamu setelah resmi menikah, untuk sekarang nyamankan dirimu di istana kita ini. Karena kau akan resmi menjadi permaisuri ku secepatnya." ucap Aldirk kemudian berbalik akan berjalan keluar.

Sang Ratu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang