18

2.8K 160 3
                                    

Tekan bintangnya 😉⭐

Tandai typo






Happy Reading Everyone
🤗🤗🤗






"Ah, kau suduh datang sayang? Aku sudah menunggu mu sejak tadi dan akhirnya kau datang juga," ucap seseorang di dalam kamar Alina.

Refleks Alina membalikkan tubuhnya hal yang pertama kali dilihat Alina adalah seorang pria yang tengah berbaring di atas ranjang Alina.

Dan pria itu tak lain adalah Putra mahkota, ya, pria beristri itu berada di atas ranjang Alina dengan senyum genitnya.

"Apa yang Anda lakukan di sini?" tanya Alina menatapnya tajam.

Putra mahkota sudah melewati batasnya, bagaimana bisa ia memasuki kamar seorang gadis sepertinya. Sepertinya Putra mahkota tengah mabuk berat karena Alina bisa mencium aroma alkohol saat putra mahkota beranjak mendekatinya.

Grep

Cengkraman kuat di tangannya berhasil menahan Alina yang akan melarikan diri. Alina semakin memberontak saat putra mahkota membawanya ke arah ranjang. Tingkatan ilmu bela diri Alina yang berada di bawah milik putra mahkota tentu saja semakin menipiskan kesempatannya untuk bisa melepaskan diri.

Raungan histeris tidak bisa Alina tahan karena sekarang posisi putra mahkota menindihnya. Pukulan dan tendangan yang ia layangkan tak berarti apa-apa bagi putra mahkota. Labirin energi buatan putra mahkota di sekitar mereka seolah menyedot seluruh tenaga Alina, dinding itu juga menghalangi Alina untuk kabur dengan ilmu teleportasinya.

Pecah raga, hanya itu harapan Alina. Bibirnya mulai menggumamkan matra hingga sekarang posisinya ia berdiri di samping ranjang dan kloningannya berada di bawah kungkungan putra mahkota.

Berhasil! Alina segera berlari keluar.

Alina terus berlari menjauh dari kamarnya menuju kamar Yuri. Dia benar-benar ketakutan, setelah diangkat menjadi cucu orang paling berpengaruh di dunianya dahulu ia selalu memiliki pelindung. Bodyguard-bodyguard itu siap mati untuk melindunginya, untuk itu selama hidupnya dahulu Alina hanya mengandalkan otak dan insting tajamnya.

Sret

Seseorang menariknya dalam ruangan yang gelap, sebelum sempat ia berteriak bibirnya sudah dibungkam.

Tebak lagi, yang ini siapa?


Alina berusaha tenang, ia tidak ingin kepanikan kembali mengambil alih, dalam kepanikan ia tidak akan bisa berpikir. Melihat Alina berhenti memberontak seseorang itu melepaskan bekapanya pada Alina dan berdiri memberi jarak satu langkah di depan Alina. Orang itu adalah Mark, salah satu pasangan pengantin baru itu justru berada di paviliun Alina.

"Kau sudah bosan dengan tubuh adikku hingga kau datang menemuiku?..... sayang sekali aku bukanlah adikku yang mau saja dibodohi dengan janji manis lelaki seperti mu!" ucap Alina menatap sinis Mark.

"Aku tidak bosan sayang, aku memang tidak suka dengannya karena dia hanyalah pemuas nafsuku saja," jawab Mark.

"Kira-kira seperti apa marahnya adik rubahku itu saat mendengar hal ini?" batin Alina.

"Jangan mendekat atau kau akan menyesal," ucap Alina menunjuk Mark

Bukannya takut Mark justru berjalan semakin dekat ke arah Alina dengan senyum mesumnya.

"Mengapa dunia ini penuh dengan spesies hantu? Lepas dari hantu gila yang menjabat sebagai putra mahkota sekarang bertemu hantu mesum bin brengsek tepat didepan mata" batin Alina memutar bola matanya malas. Tingkatan ilmu bela dirinya berada satu tingkat di atas Mark, jadi ia bisa tenang.

Sang Ratu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang