42

1K 56 1
                                    

Tekan bintangnya


Happy reading everyone
🤗🤗🤗










Alina membuka matanya, ruangan kosong bewarna putih terang berubah perlahan menjadi suasana istana yang sangat indah, air jernih yang mengalir tenang, bunga² bermekaran, kupu-kupu berterbangan. Suara tawa merdu mengalihkan perhatian Alina, Alina menoleh dan berlari mencari sumber suara namun tidak ada seorangpun disekitarnya hingga tiba-tiba bayangan transparan menembus tubuhnya, seorang gadis bergaun merah dengan mahkota di kepalanya berlarian disusul seorang pria berjubah merah dengan mahkota perak berhiaskan berlian hitam. Keduanya terlihat bahagia namun posisi keduanya sama-sama membelakangi Alina hingga wajah dari keduanya tak dapat Alina lihat dengan jelas

Dalam sekejap suasana yang secerah mentari berubah menjadi segelap malam, jeritan kesakitan dan tawa kepuasan menggelegar diiringi guntur dan kilat yang menyambar. Nafas Alina tercekat saat melihat sosok demon-nya terbang di udara dengan tawa puasnya melihat sesosok pria bertekuk lutut di atas tumpukan mayat

Sebuah pedang api muncul di tangan demon Alina, saat pedang itu terangkat untuk memenggal sosok pria itu tiba-tiba tubuh demon-nya tersedot oleh portal dengan ukiran abstrak dari cahaya ungu yang menghiasi pinggirannya yang muncul tiba-tiba tepat di belakangnya

“AAAAAAAAAAAAA.”

“Ibu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu berteriak?”

Bukanya menjawab, Alina justru kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya meski nafasnya masih terengah-engah

“ibu mimpi buruk lagi?” tanya Willy yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Alina

Selama lebih dari lima hari berturut-turut Alina mengalami mimpi berbeda yang terasa sangat nyata saat terbangun nafasnya akan terengah-engah, jantungnya berdetak tak karuan, dan perasaannya menjadi gelisah.

“Mungkinkah itu bagian dari masa lalu ibu?”

“Mungkin saja.”

“Ibu istirahat lagi saja,” ucap Willy menarik selimut Alina hingga menutupi batas dadanya, sebelum pergi Willy menyempatkan untuk mengecup kening Alina.

“Untuk sarapan, nanti akan Willy antarkan.”

“Tidak perlu, ibu hanya ingin beristirahat.”

“Baiklah Willy akan pergi, selamat istirahat kembali ibu.”

Setelah Willy keluar dari kamarnya, Alina menyibak kasar selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Wajahnya penuh dengan amarah, dia benar-benar sudah tidak tahan menyimpan rasa penasaran yang semakin meledak-ledak di pikirannya.

Dalam sekejap Alina menghilang berpindah pada tempat yang penuh dengan awan, tatapannya semakin tajam saat menatap bangunan indah yang didominasi warna biru dan perak

“Dimana Kaisar kalian?”

Prajurit yang berdatangan ingin menangkap Alina yang dikiranya seorang penyusup langsung bersujud dan menjatuhkan senjata mereka masing-masing, debaran jantung yang menggila dan ketakutan yang besar membuat badan mereka bergetar.

“Nona?!“ pekik terkejut seorang pelayan yang langsung datang berlutut dihadapan Alina

“Dimana Kaisar mu?“

“Kaisar tengah melakukan diskusi di aula istana dengan—” Belum selesai dengan ucapannya Alina sudah berlalu meninggalkannya dengan langkah lebar menuju aula istana.

Kebingungan terlihat jelas di raut muka para prajurit dan pelayan saat melihat kedatangan Alina dipenuhi amarah, sudah menjadi rahasia umum dimana Alina adalah gadis yang kabur meninggalkan Kaisar dihari pernikahan mereka dan merupakan penyebab musnahnya para pekerja istana yang membiarkannya kabur, kecuali seorang pelayan yang sudah diberi tanda di telapak tangannya oleh Alina. Tanda bintang perak yang menunjukkan kepemilikan Alina, dan tentu saja Kaisar yang sudah menjadi budak cinta Alina tidak akan bermain-main dengan miliknya.

Sang Ratu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang