Tekan bintangnya dulu😉⭐
Happy Reading Everyone
🤗🤗🤗"Nonaku, Anda benar-benar sempurna." ujar Yuri penuh kekaguman menatap pantulan wajah Alina di cermin.
Beberapa hari terakhir Perdana Menteri mulai memberikan fasilitas yang seharusnya sejak lama didapatkan Alina. Mungkin karena Alina berpotensi menaikkan nama baiknya jadi ia sedikit lebih perhatian padanya.
Dalam cermin yang indah itu terpantul rupa seorang gadis yang benar-benar sempurna. Rambut hitam legamnya disanggul dengan beberapa helai yang dibiarkan menggantung di samping pelipisnya. Riasan wajahnya tak terlalu tebal justru menambah kesan anggun untuk Alina. Gaun bewarna biru muda dengan bordiran benang emas sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Bibir mungil Alina tak pernah luput dari senyuman manisnya membuat setiap orang yang memandangnya akan ikut tersenyum pula.
"Terimakasih, Bibi, Alina tidak akan terlihat seperti ini tanpa bantuan Bibi," ujar Alina dengan senyum tulusnya.
"Menapa Nona memakai cadar?" tanya Yuri penasaran. Seharusnya Nonanya bangga memamerkan kecantikan itu, tapi mengapa Nonanya justru menutupinya dengan cadar yang memiliki warna senada dengam gaunnya.
"Alina tidak biasa menjadi pusat perhatian, Bibi. Alina takut menarik hal yang tidak seharusnya."
"Baiklah, Nona."
"Sebaiknya kita lekas berangkat, Nona, kereta kuda Perdana Menteri tengah menunggu di halaman."
Alina POV
"Apa Perdana Menteri itu sudah gila? Pernikahan karena hamil diluar nikah dirayakan sangat meriah ... benar-benar bodoh!"
Ya, Perdana Menteri bodoh itu membuat perayaan yang sangat meriah untuk pernikahan Delana dan Mark, padahal sudah jelas-jelas putrinya hanya dijadikan selir tapi perayaan pernikahannya seakan-akan anaknya diangkat sebagai seorang permaisuri.
Setelah tersebarnya aib Delana yang dibongkarnya sendiri tanpa sadar, Perdana menteri mau tak mau harus menerima pinangan Jenderal Utara untuk menjadikan Delana sebagai selir Mark, agar pemberontakan beberapa rakyat dapat dikendalikan Banyak rakyat yang memberontak karena menganggap Perdana Menteri tak layak menjadi seorang pejabat istana karena mengurus keluarganya saja ia lalai apalagi mengurus masalah di istana Kekaisaran.
Tak apa, meski pemberontakan dikediaman Perdana Menteri akan sedikit reda. Tetapi tak lama lagi justru kaisar dan para pejabat lah yang akan mencopot gelar Perdana Menteri darinya dengan paksa.
Perjalanan kami menuju kediaman Perdana Menteri berjalan lancar, tidak perlu waktu lama dengan kereta fasilitas Perdana Menteri itu akhirnya kami sampai.
"Mari, Nona," ujar pengawal mengulurkan tangannya untuk membantuku turun dari kereta kuda.
"Terimakasih," jawabku menyambut uluran tangannya dengan tangan kiriku.
"Bukannya itu nona Alina?"
"Apa rumor kecantikannya itu tidak benar? Mengapa ia masih menggunakan cadar?"
"Benar, seharusnya dia dengan bangga menunjukkan wajah cantiknya itu, bukan menutupinya dibalik cadar."
"Percuma kak jika cantik tapi tak memiliki tenaga dalam."
"Kecantikannya itu hanya akan berguna diatas ranjang pria, hahahaha."Sial, telingaku terasa panas. Jika aku sudah menduduki tingkat 7 ilmu bela diri aku akan membumihanguskan kekaisaran ini.
Alina end
⚔️🗡️⚔️🗡️⚔️
Author POV
"Mengapa semua yang istimewa itu menyusahkan, seperti hadiah istimewa ini bagaimana aku bisa melupakan hal yang se-istimewa ini," ucap Alina menatap kotak kado bewarna biru yang berada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu [END]
FantasyFollow sebelum membaca... Bukan terjemahan Alina Dfeger, pemimpin organisasi gelap yang terlempar ke zaman kuno di sebuah kekaisaran yang bahkan tidak tercatat oleh buku sejarah dunia atau negara manapun. Menempati tubuh... Alina Zivanka Geraldine...