58

2.4K 426 22
                                    

"masuk" titahnya tanpa ekspresi lalu berjalan lebih dulu memasuki rumah

Alran yang sedaritadi terdiam pun segera mengikuti langkah Chika memasuki rumah

Saat ini, Alran dan Chika sudah berada didalam kamar Chika. hanya ada mereka berdua. karena Christy, Tian tidurkan dikamarnya

Chika duduk di kursi depan meja riasnya seraya membersihkan wajahnya dari make up

"ngapain kesini?" tanyanya datar

Alran yang sedang duduk di kasur, yang sedari tadi diam memperhatikan pergerakan Chika langsung menundukkan kepalanya, memainkan jari jemarinya

"aku.. a-aku mau ngelurusin masalah tempo hari" jawabnya

"sebelum itu, bersih-bersih dulu sana!" titahnya

Tidak ingin membantah, Alran segera menurutinya, ia langsung bergegas memasuki kamar mandi

"baru ditinggal empat hari udah bener-bener keliatan ga keurus banget" gumam Chika seraya menggelengkan kepalanya, saat melihat penampilan Alran

Setelah 15 menit lamanya berada didalam kamar mandi, Alran pun keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya

"bajunya dikasur" ucap Chika tanpa menatap Alran
"teh hangatnya ada dinakas" lanjutnya yang langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tanpa menunggu Alran membalas ucapannya

sementara Alran, tersenyum memperhatikan Chika yang mulai menutup pintu kamar mandinya

"makasih sayang" gumamnya yang masih menampilkan senyumnya. jika saat ini hubungannya sedang baik, ingin sekali dia memeluknya dengan sangat erat

Setelah hampir 30 menit. keduanya saat ini sudah duduk bersandar dikasur, sibuk dengan pikirannya masing-masing

"eum.. sayang" ucap Alran yang akhirnya mengeluarkan suaranya, seraya menatap Chika dari samping

"hmm" dehem Chika tanpa menatap ke arahnya, ia sedang sibuk memainkan ujung bantal yang berada dipangkuannya

"liat aku dulu..." pintanya dengan lirih

Chika pun menoleh menatap Alran. kedua tangan Alran menggenggam salah satu tangan Chika

"sayang maaf.." hanya dua kata itu yang Alran lontarkan

"cuman mau bicara gitu doang?" tanya Chika yang mendapati gelengan kepala dari Alran
"langsung jelasin. gausah muluk-muluk" lanjutnya

Alran menghela nafasnya sejenak
"pertama, aku minta maaf udah bikin kamu sakit hati karena candaan aku yang bodoh itu" Alran menjeda sebelum kembali berucap "kedua, apa yang kamu liat waktu itu, salah paham aja. Oke, pasti kamu berpikiran kalo aku masih kontakan sama dia kan? jawabannya ngga. aku ga pernah kontakan sama dia. kemarin, waktu pulang meeting, aku berniat mau ke resto jepang itu. karena aku lagi pengen makan salmon. nah, pas aku mau masuk ke dalam resto nya, ada yang panggil aku, reflek aku noleh, dan ya.. ternyata orang itu Mira. Dia disitu kebetulan lagi sendirian juga, dan mau makan juga di resto itu. Terus dia ngajak aku buat sekalian makan bareng juga, terus aku iyain. kenapa? karena yaa aku pikir cuman makan bareng aja. toh gaada salahnya kan?" lanjutnya yang masih setia menatap Chika

"gaada salahnya?" tanya Chika yang diangguki oleh Alran
"ck! cuman segitu aja?" lanjutnya yang merasa kurang puas dengan penjelasan Alran

"belum sayang.. aku lanjutin yaa. yang kemarin kamu liat, pas dia gandeng aku, itu aku udah minta baik-baik sama dia, buat ga terlalu nempel sama aku, karena aku nya juga ngerasa ga nyaman. tapi dia malah kaya makin disengaja ngeratin gandengannya di lengan aku. pas aku megang tangan dia buat lepasin gandengannya, aku denger ada yang gebrak meja, dan ternyata itu dedek. terus aku tarik kasar aja lengan aku yang masih dia gandeng, aku langsung samperin kamu sama dedek disitu" jelasnya, dengan berani mengangkat kedua tangannya yang sedang menggenggam tangan Chika dan menciuminya, menghirup aroma wangi pada kulit punggung tangan yang sangat dirindukannya

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang