"bunda mau tanya sama dedek boleh?" lanjutnya bertanya kepada Christy
"habis bunda" ucap Christy sambil menunjukkan kindernya yang sudah habis
Chika mengambil bekas kindernya dan menaruhnya terlebih dahulu dimeja depannya
"mau tanya apa bunda?" tanya Christy
"kenapa disekolah tadi dedek naik-naik pohon?, kan jadinya dedek luka tangannya" ucap Chika karena tadi Adel hanya memberitahu Chika bahwa Christy jatuh dari pohon saja, ia tidak menjelaskan detailnya
Christy pun menceritakan semuanya yang membuat dirinya harus menaiki pohon apel itu hingga terjatuh
"lain kali, kalo mau ambil apel minta tolong sama penjaga atau tukang yang ada disekolah aja, jangan sama dedek atau temen-temen dedek, bahaya sayang, apalagi dedek juga kan gabisa manjat, terus pohon apelnya itu lumayan tinggi loh dek, kulit mulus bayinya bunda ini jadi ada lukanya kan" ucap Chika dengan ekspresi yang khawatir campur sedih
"dedek kan gapapa bunda, ini cuman luka sedikit aja, bunda jangan khawatir yaa cup" ucap Christy yang kedua tangannya menangkup kedua pipi bundanya itu, lalu mencium bibirnya sekilas (luka dikit aja tapi kok nangeesss)
Christy memeluk leher Chika dengan erat, kepalanya ia sandarkan dibahu Chika, dan Chika membalas pelukannya dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Christy sambil ia ciumi bahu Christy
"nen ya dek? isinya udah penuh banget ini" ucap Chika yang diangguki Christy
Chika pun mengeluarkan payudaranya, bersamaan dengan Christy yang berdiri dari pangkuan Chika untuk mengubah posisinya menjadi seperti bayi yang sedang diberi asi
Dirasa posisinya sudah nyaman, Christy langsung memasukkan nipple milik Chika kedalam mulutnya, dan ia mengulumnya dengan lembut
Seperti biasa, tangannya tidak akan diam, jari tangannya tergerak memainkan bibir bundanya itu
Sementara Chika ia menunduk sambil menatap Christy yang sedang menghisap nipple miliknya dengan senyuman hangatnya yang selalu ia berikan kepada anaknya itu, jari telunjuknya mengusap pipi lembut Christy yang naik turun
Dari arah tangga terdapat seseorang yang baru menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang keluarga, ia mendudukkan dirinya disebelah Chika
Dengan isengnya ia menoel pipi Christy dengan gemas
"bang... nanti keselek adeknya"
"gemes bun, boleh dimakan ga?"
"ngga! orang ini anaknya bunda, bukan makanan" ucap Chika menatap malas Tian
"gemes gemes euh" ucap Tian yang gemas sendiri, dan tangannya mencubit gemas pipi Christy
"emm" suara dari Christy dengan raut wajah kesalnya melihat Tian
"diem abang, dedeknya lagi nen, jangan diganggu ya" ucap Chika dengan lembut
"emang enak dek nen nya bunda?" tanya Tian
"kalo gaenak, ngapain dedeknya minta ke bunda biar ada isinya lagi" jawab Chika kepada Tian
"mau coba juga kamu bang? siapa tau penasaran, kamu kan udah lupa pasti gimana rasanya asi" lanjutnya"ndwak bwoleh" ucap Christy tanpa melepaskan nipple nya
Tangan yang tadi memainkan bibir Chika, berpindah memegangi payudara bundanya yang menganggur agar tidak dikeluarkan
"pelit banget huu" ucap Tian sambil bersorak
"nanti kalo dedek bobo, abang mau cobain ya nen nya bunda" lanjutnya berniat isengChristy menggeleng-gelengkan kepalanya dengan menatap kesal Tian