wopyu all😙
Setelah mengambil handphone nya dikamar, Shani kembali memasuki kamar Zee. Mendudukkan dirinya kembali disebelah Christy
Shani langsung menelpon Chika. Dan langsung diangkat
"halo.. kenapa kak?"
"nih, bayi kamu pengen telpon bunda katanya" ucap Shani lalu memberikan ponselnya ke Christy
"huwaaa bunda nakal!" kesal Christy yang tiba-tiba menangis dan sudah menempelkan handphonenya ditelinga
"ndak boleh nangis. maafin bunda yaa. Ini bunda lagi dijalan, sayang. Mau jemput dedek"
"laamaaa" rengeknya
"jalannya macet dek"
"kenapa bunda ndak ajak dedek!" kesalnya
"dedek tadi baru bobo soalnya. bunda nya ndak tega bangunin dedek" ucap Chika diseberang sana
"huwaaa bunda nakal! bunda ndak sayang dedek lagi!"
"eh? kok gitu ngomongnya? Bunda sayang dedek selalu. Tungguin yaa bunda bentar lagi nyampe"
Christy tidak menghiraukannya. Ia langsung menekan tombol merah. Memutuskan panggilannya sepihak, dan langsung memberikan handphone nya pada Shani
Mengusap kasar bekas air mata yang mengalir di pipinya dengan punggung tangannya. Christy sudah menghentikan tangisannya saat panggilannya sudah terputus tadi
Christy meraih cemilan yang tersedia dimeja depannya. Memakan cemilan itu dengan santai. Shani dan Zee yang melihat perubahan Christy dengan cepat pun terheran
"bocil drama banget kalo sama bundanya yaa" ucap Zee mencubit gemas pipi Christy
"ih! jangan cubit-cubit" kesalnya menepis tangan Zee yang mencubit pipinya
Zee yang merasa kurang puas, mencium lama pipi Christy dengan gemas
"zoyaa dieemmm" rengeknya dengan kesal
"dek.. jangan mulai deeh" tegur Shani dengan lembut kepada Zee
Zee pun menjauhkan bibirnya dari pipi Christy. Mendapati tatapan sinis dari Christy
"dih. biasa aja dong liatin nya" ucap Zee meraup wajah Christy
Christy menyimpan kembali cemilannya dimeja. Melumat jari telunjuk lalu jempolnya yang bekas memegang cemilannya
"gendongg, ibun" pinta Christy dengan manja
"jangan mau bun. Udah gede masa masih minta gendong terus" ucap Zee
"heuu... gendongg" pintanya dengan merengek
Shani pun langsung bangkit dari duduknya, lalu membawa tubuh Christy ke gendongannya
"emang gabisa ditebak sih, moodnya" gumam Zee dengan sedikit mendongak melihat Christy yang sedang di timang-timang oleh Shani
"jalan-jalan, ibun" pinta Christy lagi, yang dagunya sudah bertumpu dibahu Shani, dengan kedua tangannya memeluk Shani
"mau jalan-jalan kemana emangnya, hum?" tanya Shani
"keluar" jawabnya
"udah sore loh. udah mau malem, ini. langitnya udah mau gelap tuh" ucap Shani seraya berjalan ke arah jendela kamar Zee. Lalu menutup gordennya
Shani kembali berjalan ke arah sofa, berdiri dibelakang sofa, dengan menghadap ke layar tv
"bawa aja kejalan raya bun. Turunin ditengah jalan, terus tinggalin deh" ucap Zee yang saat ini sudah merebahkan tubuhnya disofa, dengan pandangan menatap layar tv