24

3.7K 328 26
                                    

"hiks.. ampun ndak mau, maafin dedek"
"buka bundaaa, dedek takut"
"jangan tinggalin dedek sendiri disini, dedek takut, disini gelap"
"hiks..hiks.."
"ayah tolongin dedek, buka..buka.. dedek mohon buka"
"ndak hiks.. takut, jangan kurung dedek, takut"
"janji ndak nakal lagi, dedek takut disini"

"eughh" lenguh Alran yang terusik karena racauan Christy

Alran melihat ke arah Christy yang masih memejamkan matanya dengan menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil terus meracau dengan keringat yang sudah membanjiri seluruh wajah serta tubuhnya

"dedek! dedek kenapa?" panik Alran sambil menepuk-nepuk pipi Christy

"hey bangun dek, ini ayah disini, ayah ga kemana-mana sayang"

"dedek bangun sayang, dedek kenapa? dedek ga nakal sayang, dedek anak baik"

"apanya yang dibuka dek?"

"gaada yang kurung dedek disini, bangun dek!"

Alran yang panik pun menggendong tubuh Christy dan langsung berlari keluar kamar, lalu ia memasuki kamar tian

"sayang, bangun!" ucap alran sambil menggoyangkan lengan Chika dengan tidak sabaran

"eugh.. kenapa mas?"

"dedek demamnya makin tinggi, dia ngigo terus daritadi, ayok bawa ke rumah sakit aja" jawab Alran dengan khawatir

Chika langsung terbangun dari tidurnya dengan melepaskan pelukan Tian

"ini abang bangunin aja apa gausah?" tanya Chika

"gausah sayang, nanti kasih kabar aja biar ga nyariin, cepetan sekarang kita kerumah sakit, gausah siap-siap lagi, udah gini aja" ucap Alran lalu ia langsung berlari keluar kamar Tian dan menuruni tangga diikuti Chika dari belakangnya

Alran segera menuju garasinya dan membuka pintu mobilnya, ia menidurkan Christy di kursi tengah, disusul Chika yang juga memasuki mobil dan menduduki dirinya di kursi tengah, Chika mengangkat kepala Christy agar pahanya menjadi bantalan

Alran langsung bergegas duduk dikursi kemudinya dan menancapkan gas nya menuju ke rumah sakit dengan kecepatan yang lumayan tinggi, untung saja jalanan sangat sepi, karena saat ini jam menunjukkan pukul 01.15 dini hari

Selama di perjalanan, Christy masih terus meracau

"kamu apain sih anak aku? sampe ketakutan gitu?" tanya Alran sambil fokus menyetir mobilnya

"aku tadi ada omelin dedek bilang mau aku hukum dikurung di gudang, tapi itu cuman bercanda aja"

"ck! kamu ini, lain kali kalo ngomel jangan ngancem-ngancem anaknya kayak gitu"

"iya, aku salah" ucap Chika yang merasa bersalah
"dedek.. bangun, buka matanya coba" lanjutnya sambil ia tepuk pipinya

Christy masih saja menangis dengan mata yang masih terpejam

"hiks.. maafin bunda sayang, bundanya jahat ya?" ucap Chika yang mulai menangis, karena dirinya benar-benar sangat merasa bersalah dengan ucapannya itu, kalo bisa ia ingin mengulang waktu kembali agar tidak mengucapkan itu dan membuat anaknya itu menjadi ketakutan

Air mata Chika menetes mengenai mata Christy, membuat Christy membuka matanya

"hiks.. bunda maaf, dedek ngga nakal lagi, jangan kurung dedek di gudang, dedek takut bunda, jangan tinggalin dedek sendirian, disana gelap, dedek gamau" ucapnya dengan lirih

"dedek ngga salah sayang, maafin bunda yaa udah bikin dedek takut, dedek ngga nakal kok" ucap Chika dengan suara tercekat

"hiks.. hiks.. takut bunda, ndak mau"

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang