Pukul 9 malam, dua orang perempuan saat ini sedang terbaring dikasur, dengan pandangan menatap layar tv yang ada dikamar itu, dengan saling berpelukan
Gadis bungsu keluarga mahendra itu, sedang memeluk manja sang bunda yang ada disebelahnya. Kepalanya ia simpan di dada kiri sang bunda yang sedang dalam posisi telentang
Tangan kiri anak itu, memainkan nipple sebelah kanan milik bundanya. Ia melarang bundanya memasukkan kembali payudaranya setelah menyusu tadi. Jari jemarinya aktif memainkan nipple nya, sementara pandangannya fokus ke layar tv yang menampilkan acara kartun favoritnya
Pintu kamar itu terbuka, dan masuklah si sulung yang langsung berjalan ke arah kasur, membaringkan dirinya didekat Christy yang sedang memunggunginya
"ayahnya mana?"
"nonton bola dibawah"
Menganggukkan kepalanya sebagai jawaban
Tian memeluk Christy dari belakang, dengan kepala terangkat agar bisa melihat wajah adiknya itu
Jari telunjuknya menusuk-nusuk pipi gembul sang adik yang sedang anteng menonton
"dieemmm" rengeknya menepis tangan Tian dengan tangan yang sedari tadi memainkan nipple sang bunda
"diem bang.. jangan digangguin ah. Adeknya lagi anteng, juga" tegur Chika
"gemes banget ini bayi dugong" ucap Tian yang gemas sendiri, lalu mencubit pipi Christy
"Aaaaaa~" rengek Christy dengan menggeleng-gelengkan kepalanya
"enak aja ngatain adeknya bayi dugong! secara ga langsung ngatain bunda dugong juga dong?" ucap Chika dengan tidak santai
"eh!" gelak Tian "ngga gitu bun hehe. Dugong kan lucu tau" lanjutnya dengan menunjukkan deretan giginya. Membuat Chika memutar bola matanya malas
Tian kembali mencubit pipi Christy
"ndak maau cuubiitttt" tangan Christy kembali menepis tangan Tian
"Abang! gabisa banget liat adeknya anteng sedikit, heran deh" omel Chika yang tak dihiraukan oleh Tian
Muach
"gembul bangett ini pipi" ucap Tian setelah mencium gemas pipi Christy
"kiss abang dulu. Nanti abang ga gangguin lagi" lanjutnyaChristy mencium sekilas pipi Tian, lalu kembali menatap layar tv nya
"kurang dek! masa cuma satu aja" protes Tian yang tidak dihiraukan oleh Christy
Tian kembali mendekatkan bibirnya ke pipi Christy, ia menggigit gemas pipi anak itu dengan bibirnya
"heuu... ndak mauu" ucap Christy yang hampir menangis, berusaha menjauhkan wajah Tian
"bang.."
"ndak sukaa gigitt heu..." rengek Christy dengan kedua kakinya yang menendang-nendang
"abang! lepas ga? atau bunda gabakal izinin abang deket-deket dedek lagi yaa" ancam Chika diakhir kalimatnya
Tian pun menjauhkan wajahnya dari wajah Christy, beralih mendongak menatap Chika
"apa?" ketus Chika yang menyadari Tian yang sedang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan
"ngga" jawab Tian sambil melepas pelukannya pada Christy, lalu menelentangkan tubuhnya menatap langit-langit kamar dengan kedua tangannya yang ia jadikan bantalan
Chika yang melihat itu mengusap kepala Tian dengan tangan kirinya
"kalo adeknya lagi anteng, jangan digangguin terus" ucap Chika dengan lembut
"gini deh, kalo misalnya abang yang lagi asik main game, terus digangguin sama orang. Abang bakal kesel ga?" lanjutnya yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Tian