38

4K 392 21
                                    

Pukul 04.40 Chika sudah bangun dari tidurnya, ia saat ini sedang memandang tulus wajah tenang Christy yang masih tertidur

"kalo lagi bobo gini tuh tingkat gemesnya malah makin nambah heran deh" gumam Chika sambil mengusap pipi Christy

Cup
Cup
Cup
Cup

Chika mencium kening, kedua pipi, dan bibir Christy dengan lembut. Setelahnya ia menjauhkan tangan Christy yang sedang memeluknya dengan hati-hati

Setelah berhasil, Chika pun bangkit dari kasur, memasuki kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Selesai mencuci mukanya, Chika berjalan keluar kamar Christy, dan langsung masuk menuju kamarnya untuk menyiapkan baju kerja yang akan dipakai Alran nantinya

Setelahnya, Chika keluar kamarnya dan berjalan memasuki kamar Tian untuk menyiapkan baju untuk Tian pakai juga ke kampusnya. Karena semalem dia sudah memberitahu Chika bahwa hari ini ada kelas pagi

Dirasa sudah selesai, Chika pun langsung keluar kamar dan berjalan menuruni tangga untuk menuju ke dapur. Berniat ingin membasahi tenggorokannya yang terasa kering

Saat sudah berada didapur, Chika melihat bi Kokom yang sedang mencuci sayuran di wastafel

"masak apa bi hari ini?" tanyanya sambil menuang air kedalam gelas kecil yang sudah ia pegang

"masak sayur bayam Bu" jawabnya dengan sopan

Chika mengangguk lalu meminum airnya hingga habis

"sayur bayam bakal makin enak kalo makannya pake tempe goreng juga bi. Tempenya ada kan bi?" ucap Chika diakhiri bertanya

"ada Bu, nanti sekalian bibi buatin yaa" jawabnya

"potongin sama marinasiin tempenya biar sama saya aja ya bi, nanti biar bibi tinggal goreng aja" ucap Chika yang diangguki bi kokom

Dikamar Christy. Christy kini terbangun dari tidurnya, dan tidak melihat keberadaan Chika. ia hanya melihat Alran yang masih terpejam berada disampingnya

Christy pun mengubah posisi tidurnya menghadap Alran yang sedang dalam posisi telentang

"ayaahhh" ucapnya membangunkan Alran 

"yaahh" panggilnya lagi sambil menepuk-nepuk pipi Alran

"iiihhhh ayaahh banguunnn" rengeknya yang mulai kesal karena Alran tak kunjung bangun

"ayaahh banguunnn heeuk...." ucapnya lagi yang akan menangis sambil mengguncang bahu Alran

"eughhh kenapa dek?" tanya Alran yang matanya belum terbuka sepenuhnya

"Mimi, ayah hiks.." ucap Christy diakhiri tangis

"nen aja ke bunda" ucapnya yang belum menyadari bahwa Chika tidak ada dikamar itu

"gaada bundaaa hiks.."

Alran pun membuka matanya sempurna, melihat ke arah Christy yang semakin menangis

"bundanya kemana sih" gumam Alran seraya bangkit dari kasur
"hup. aduh makin berat kamu dek" lanjutnya sambil membawa Christy ke gendongannya

"hiks.. heuu... m-mimi" ucapnya ditengah tangisnya

"iya iya mimi, udah jangan nangis ah, nanti matanya dedek bengkak loh, terus nanti kalo dedek diledekin sama temen-temen dedek disekolah gimana? karena matanya bengkak" ucap Alran sambil berjalan menuruni tangga, dengan tangannya mengusap punggung Christy guna memberikan ketenangan pada anak itu 

Christy pun mengurangi tangisnya, ia menyandarkan kepalanya di bahu Alran

Kini Alran yang sudah berada didapur yang berniat ingin membuatkan susu untuk Christy pun melihat Chika yang sepertinya sedang membantu bibi masak pikirnya

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang