Tian dan Christy saat ini sedang berada di teras rumah, mereka akan pergi ketempat yang sudah Alran berikan ke Tian melalui chat
"Hp kamu gak ketinggalan dek?" tanya Tian sebelum berjalan memasuki mobil
"nggak kok, udah ada ini" jawab Christy yang diangguki Tian
"yaudah yuk, kita susulin ayah sama bunda" ucap Tian
Saat mereka akan berjalan kearah mobilnya, pintu gerbang rumah mereka dibuka oleh satpam, dan ada sebuah mobil dengan suara sirine memasuki kawasan rumahnya
"loh, bang? kenapa ada ambulan kesini?" tanya Christy kepada Tian
"Abang juga gatau dek, kita samperin aja yu" jawab tian
Tian dan Christy pun berjalan menghampiri mobil ambulan tersebut, belum sampai menghampiri ambulannya, terlihat Alran yang menuruni mobil tersebut dari arah pintu paling belakang
Keduanya sontak bingung, kenapa ayahnya ada didalam ambulan tersebut? dan kemana bundanya? bukannya katanya bunda ada sama ayah? Isi pikiran keduanya
"Ayah, ini ada apa?" tanya Christy saat sudah berada didekat Alran
Alran menghapus air matanya, ia menatap sendu kedua anaknya secara bergantian
"Abang sama adek harus kuat yaa" ucap Alran lirih
"maksud ayah?" tanya Tian
"bunda ninggalin kita untuk selamanya" ucap Alran dengan suara yang bergetar, ia berusaha menahan tangisnya dihadapan kedua anaknya
"ayah? jangan bercanda deh" ucap Christy tertawa kecut
"ayah gak bercanda sayang" ucap Alran
"maaf pak, ini mau dibawa kemana ya jenazahnya?" tanya petugas ambulan
"langsung bawa masuk kedalam saja pak" jawab Alran yang langsung diangguki oleh petugas ambulan tersebut
Petugas itu mengangkat peti kedalam rumah mahendra, Tian dan Christy masih tidak percaya dengan kenyataan ini
Christy langsung berlari menyusul peti yang digotong oleh petugasnya tadi
Saat peti itu sudah ada didalam rumah, Christy pun membuka peti tersebut membuat tubuhnya lemas seketika
"hiks..hiks.. kenapa bunda tinggalin aku? aku mau peluk bundaa"
Alran dan Tian menghampiri Christy yang sedang menangis disamping jenazah bundanya
"dek... ikhlasin ya sayang" ucap Tian
"NGGAK! BUNDA GAK BOLEH PERGII, BANGUN BUNDA AKU MOHON BANGUN hiks... jangan tinggalin aku bun" Teriak Christy dengan diakhiri suara yang lirih
"Sini sama Abang yuk, Abang gendong" ucap Tian mengulurkan tangannya
"gamau huwaaa, mau bundaa, bunda aku mohon bangun bunda, bunda jangan tinggalin aku hiks.. Ayah bangunin bundanya ayaaahh, jangan diem terus ayah, ayok bangunin bunda hiks" ucapnya sambil menggoyangkan lengan Alran
"Gak bisa sayang, ini udah takdirnya bunda, ikhlasin bunda ya nak, biar bunda bisa tenang bobo nya" ucap Alran yang tidak ingin terlihat sedih dihadapan anaknya
"gamau ayah, aku mau bundaa hiks bunda jahat ayah tinggalin aku hiks"
"bang, tenangin adik kamu dulu" titah Alran kepada Tian
Tian menghapus air matanya dengan kasar lalu menggendong Christy membawanya ke belakang rumah
"ABANG TURUUUNN! AKU MAU SAMA BUNDA, TURUUNNN, GAMAU GENDONG ABANGGG!" teriaknya sambil memberontak digendongan Tian