"bun, ini buburnya. Sop ayamnya ga ada yang jual, udah abang cari-cari" ucap Tian sambil melangkahkan kakinya menghampiri Chika yang sedang menyusui Christy
"iyaa gapapa, simpen dulu dinakas bang" ucap Chika
Tian pun menyimpannya dinakas
"lagi apa cil?" tanya Tian melihat ke arah Christy yang sedang menikmati asi bundanya itu
Christy hanya menatap Tian sekilas, ia tidak menghiraukan pertanyaan Tian
"sombong banget bocil" ucap Tian mencubit pelan pipi Christy
"emm" tangan Christy menepis tangan Tian yang mencubit pipinya, ia menatap Tian dengan ekspresi kesalnya
"bang... jangan digangguin terus ah" omel Chika
"kangen bun, udah 2 hari ga uyel-uyel pipinya"
"udah ah, jangan digangguin terus, nanti moodnya malah jelek"
Tian pun langsung berjalan ke arah sofa, dan mendudukkan dirinya disana sambil memainkan handphone nya
"mam dulu ya?" tanya Chika menunduk menatap Christy
Christy langsung melepaskan nipple Chika dari mulutnya lalu menganggukkan kepalanya
Chika memasukkan kembali payudaranya, ia merapikan bajunya, dan sebelum bangkit dari bangsal itu, Chika mencium terlebih dahulu bibir Christy
Setelahnya, Chika langsung turun dari bangsal, meraih plastik yang berisi bubur, yang tadi Tian beli
Chika mulai menyuapi Christy dengan telaten hingga buburnya habis
"pinter banget mam nya abis" ucap Chika mengelus lembut pipi Christy sekilas
Chika langsung menyimpan bekas makan Christy ke nakas, lalu meraih botol minum yang didalamnya sudah ada sedotannya itu
Setelah Christy meminum airnya, Chika meraih beberapa obat yang juga ada dinakas
"minum dulu obatnya yaa" ucap Chika sambil melarutkan obat tablet ke sendok yang bersih
Setelah obat itu larut, Chika menyuapkan obatnya ke Christy, dan tidak ada penolakan dari anak itu
"eumh, pahitt heuuu..." ucapnya dengan merengek
Chika langsung saja mengambil botol minumnya, dan memberikannya pada Christy
Chika kembali melarutkan obat tablet lainnya
"ngga mau bundaa, pahiiitt" rengeknya menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"biar dedek cepet sembuh, buka mulutnya sini, udah ini udah kok" ucap Chika dengan satu tangannya menarik tangan Christy yang sedang menutup mulutnya
Christy menggelengkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"udah minum obat, nanti nen lagi, biar ga pahit lagi mulutnya, yuk. sini ini terakhir kok"
Dengan pasrah Christy menjauhkan tangannya yang menutup mulutnya, lalu membuka mulutnya sedikit, dan Chika langsung memasukkan sendok yang berisi obat itu ke dalam mulut Christy
"langsung telen" ucap Chika, dengan susah payah Christy menelan obatnya
"ga enak hiks..." ucapnya yang mulai menangis
"namanya juga obat cil, mana ada yang enak" celetuk Tian
"shuutt... nen lagi sini" ucap Chika mendudukkan dirinya disisi bangsal
"gendongg" ucap Christy ditengah tangisnya dengan kedua tangannya terulur ke arah Chika
Dengan hati-hati, Chika membawa Christy ke pangkuannya dengan posisi menyamping