Saat ini jam menunjukkan pukul 08.30 pagi. Sesuai ucapan Tian semalam yang meminta Chika agar membangunkannya pada pukul 08.30Chika saat ini sudah berada dikamar Tian, dengan duduk ditepian kasur. tangannya tergerak mengusap lembut rambut anak itu
"bang... bangun sayang, udah jam setengah sembilan ini" ucap Chika yang kini tangannya menepuk-nepuk pelan pipi Tian
"Abang....." lanjutnya dengan suara yang lembut"eumh... lima menit bun" ucapnya tanpa membuka matanya, lalu ia pindahkan kepalanya ke pangkuan Chika, dengan wajahnya yang menghadap perut Chika
Tian menyembunyikan wajahnya diperut Chika dengan kedua tangannya memeluk pinggang Chika
Chika pun membiarkan terlebih dahulu Tian dalam posisinya itu
Kurang lebih 15 menit, Chika kembali membangunkan Tian
"Abang... bangun hey"
"eugh.. iya bun"
Dengan perlahan Tian membuka matanya, lalu mengucek matanya
"gaboleh, nanti iritasi" ucap Chika menjauhkan tangan Tian dari matanya
Tian pun mendudukkan dirinya, tangannya merentang sambil menatap Chika, dengan bibir yang sedikit ia majukan. Chika yang melihat itu terkekeh geli, tangannya terangkat mencomot bibir Tian
"hug" ucap Tian dengan manja, membuat Chika merasa gemas
Chika pun membawa Tian kedalam dekapannya
"manja banget ini hem" ucap Chika memeluknya dengan gemas
Tangan Chika pun tak tinggal diam. Tangannya tergerak mengelus kepala belakang hingga punggung Tian
Setelah puas dengan pelukannya. Tian pun melepas pelukannya
"kiss, bunda" ucapnya dengan manja
Chika menangkup wajah Tian, lalu menciumi seluruh wajah Tian dengan gemas
"udah?" ucap Chika saat sudah menciumi seluruh wajah anaknya
Tian menggelengkan kepalanya "belum, lagiiii" ucapnya membuat Chika terkekeh
Chika pun menciumi lagi seluruh wajah Tian, terakhir bibirnya. Chika sedikit melumatnya
"udah?" ucap Chika saat sudah menjauhkan wajahnya dari wajah Tian, dengan kedua tangannya yang masih menangkup wajah Tian
"udah. makasih bunda" ucap Tian dengan memberikan senyuman manisnya
"sama-sama sayang" balas Chika yang juga tersenyum
"mukanya sebelas dua belas banget ini sama dedek. Gemes, euh" lanjutnya sambil mencubit gemas pipi Tian"kalo dedek yang dicubit gini, pasti bakal bilang kaya gini 'ndak mau cubit' gitu" ucap Tian yang meniru rengekan Christy jika pipinya itu dicubit
Chika yang mendengar itu pun tertawa dibuatnya
"Hahaha... kalo ada dedek, pasti ngambek tuh dia bang, diledekin gitu sama kamu"
"iya bun pasti sih, anak bunda yang satu itu kan sensian banget"
"udah ah! malah gibahin dedek. Mandi gih bang, bunda mau siapin bajunya abang"
Tian pun mengangguk patuh lalu bangkit dari kasurnya, dan langsung memasuki kamar mandi
Sementara Chika, ia merapikan kasur Tian, lalu berjalan ke arah lemari, memilihkan baju untuk dipakai Tian. Setelahnya, ia menyimpan pakaian pilihannya itu dikasur
••••
Saat ini disekolah, jam istirahat sudah tiba. Christy, Zee, Jessi, dan Adel masih berada didalam kelas