54

2K 397 34
                                    

Tiga hari telah berlalu, sikap Chika kepada Alran masih belum menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan memaafkannya

Chika selalu mendiami Alran setiap kali Alran bertanya atau mengajaknya ngobrol. Ini adalah hukuman yang Chika berikan kepada Alran, mendiaminya.

Bahkan sudah tiga hari belakangan ini, Chika selalu tidur berdua bersama si bungsu Christy. Chika juga selalu mengunci pintu kamar Christy setiap malam

Walaupun selalu mendiami Alran, Chika tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Ia masih tetap menyiapkan pakaian kerja untuk Alran, setiap Alran sedang mandi ataupun masih tertidur. Dan keperluan lainnya

Saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 15.00
Chika sedang menunggu Christy didepan sekolah, menunggu bubaran sekolah. Tak lama, Christy pun datang menghampirinya yang sedang sedang berdiri di depan mobilnya yang terparkir

Christy memeluknya, dan Chika langsung membalas pelukannya

"bunda udah daritadi?" tanya anak itu dengan kepala yang sedikit ia dongakkan

"ngga kok, baru lima menitan" jawab sang bunda yang diangguki olehnya
"dedek sendirian? Zee nya kemana?" lanjutnya bertanya

"Zoya lagi ada kumpul sama anak-anak karate bun" jawabnya yang diangguki oleh Chika
"bunda, dedek mau mam ramen yaa? boleh kan bunda? plisss boleh ya ya ya?" lanjutnya dengan memohon seraya melepaskan pelukannya, lalu menggenggam kedua tangan sang bunda

"eum... boleh, mau beli online apa langsung ke tempatnya?"

"langsung aja yuk bun, dedek laper" jawabnya seraya mengelus-elus perutnya

"ululuu cian banget ini sayangnya bunda kelaperan. yaudah, kita masuk mobil yuk"

Keduanya pun memasuki mobil, duduk dikursi tengah

"mang, kita mampir ke resto jepang dulu ya" ucap Chika pada mang dudung saat mobil itu sudah mulai melaju

"siap Bu"

Setelah mengatakan itu, Chika menolehkan pandangannya ke arah sampingnya, melihat Christy yang sedang melamun dengan tatapan mengarah ke luar jendela

Tangan kanan Chika tergerak merangkul pundak Christy, menariknya agar anak itu bersandar padanya

"lagi mikirin apasih ini bayik kalo bengong tuh hem?" tanya Chika lalu mencium lama pucuk kepala Christy, menghirup aroma wangi rambutnya

"no no panggil bayiii" pintanya
"dedek aja" lanjutnya mendongak menatap Chika

"oh iya iya dedek aja. pertanyaannya belum dijawab loh. dedek aja kalo bengong mikirin apa hum?"

"ih bunda!" kesalnya membuat Chika terkekeh

"kenapa? kok malah kesel?" tanya Chika yang pura-pura tidak tau

"gausah pake 'aja' nya, 'dedek' nya doang" pintanya

"yaudah ulang, dedek nya doang kalo bengong tuh mi-"

"Aaaaaa~" rengeknya dengan satu tangannya memukul kursi jok mobil, membuat Chika terbahak, bahkan mang dudung yang sedang menyetir pun ikut tertawa
"yang benerrrr heeuu...." lanjutnya dengan geram

Chika pun langsung menghentikan tawanya "yaudah ulang lagi deh" ucapnya

"ndak! diem! ndak boleh ngomong!" kesalnya

"huuu ngambekan huu" ledek Chika seraya menciumi pucuk kepala Christy

"bunda nya bikin keselllll"

"kan bunda cuma manggil apa yang dedek nya doang minta"

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang