88

3.8K 506 35
                                    

Melodi mendudukkan dirinya di sebelah Chika. Jadi Chika berada ditengah melodi dan Alran

Christy yang sudah mulai menghentikan tangisannya, menegakkan kepalanya menatap Chika dengan wajah yang sudah merah

Chika merapikan rambut Christy yang berantakan, lalu mengusap wajah basah anak itu

"Jangan tinggalin aku. Maaf bunda" lirihnya

"Bunda ngga tinggalin dedek. Dedek mimpi?"

Christy terdiam, ia menatap sendu wajah Chika

Chika memeluk Christy saat anak itu yang hanya diam saja. Melodi memberikan elusan lembut di punggung Christy

"Maafin aku bunda... Aku selalu jawab seadanya kalo bunda nanya ke aku"

"Aku kaya gitu, karena aku ga mau terlalu kekanak-kanakan lagi. Biar bundanya ga marah sama aku, karena aku yang masih suka kekanak-kanakan. Aku ga mau bikin bunda marah, dan bikin bunda jadi selalu bentak-bentak aku. Terus, nanti bunda tampar aku lagi, dan kurung aku di toilet gelap itu"

Chika melepas pelukannya, menjauhkan tubuh Christy yang masih memeluknya. Menangkup kedua pipi anak itu. Chika menatap lekat mata Christy

"Hey... Itu mimpi sayang. Itu, mimpi." Tekan Chika
"Dengerin bunda yaa... Mau dedek ngelakuin kesalahan se fatal apapun, mau itu bikin bunda kecewa, ataupun marah sampe kesabaran bunda habis. bunda ga bakal yang namanya nyakitin dedek dengan perkataan atau pukulan tangan bunda. Ngga, bunda ga akan ngelakuin itu. Inget baik-baik ucapan bunda yaa. Bunda sayang dedek lebih dari apapun, dan apa yang dedek takutin itu, itu cuman mimpinya dedek. Lupain mimpi itu ya?

"Bunda juga lebih suka sifat dedek yang biasanya selalu dedek tunjukkin ke bunda. Justru, bunda ga suka sama perubahan sifat dedek yang tiba-tiba kaya seolah ngebatasin diri dari bunda, yang kemarin dedek tunjukkin itu. Dek.. mau se dewasa apapun dedek nantinya, dedek tetep anak kecil dimata bunda. Lain kali, kalo dedek emang ga suka liat apa yang bunda lakuin, dedek bilang baik-baik sama bunda yaa biar bundanya tau

"Sekali lagi, apa yang dedek takutin dengan perbuatan kasar bunda ke dedek itu cuman mimpi dedek. Bunda ngga sejahat itu sayang" beritahu Chika dengan air mata yang sudah keluar membasahi pipinya

"Maaf hikss.. dedek jahat sama bunda. Dedek udah bikin bunda sedih. Bunda jangan tinggalin dedek yaa. Dedek ga bakal bikin bunda sedih lagi" ucapnya, dengan tangan yang berada di kedua pipi Chika, jari jempolnya tergerak mengusap air mata yang mengalir di pipi Chika

Ingin sekali ia menanyakan mimpi apalagi yang dialami anaknya ini. Namun, ia urungkan. Yang penting, Christy sudah tak membatasi dirinya lagi padanya

"Shhuu... Gapapa sayang. Bunda disini kok, bunda bakal selalu ada didekat dedek"

Christy kembali memeluk Chika dengan begitu erat

"Nahh kalo gini kan enak" ucap Melodi tersenyum
"Makan dulu yuk. Dedek belum makan nih" lanjutnya

"Sama bunda" cicitnya

"Iyaa sama bunda" jawab Chika

Chika bangkit dari duduknya, diikuti Melodi

"Huuu sok sok an sih cuekin bundanya" sorak Alran saat Chika berjalan melewati dirinya

"Aaaa~ hheuukkk hheuu.." rengeknya dengan kedua kaki yang menendang-nendang digendongan Chika

"Mas! Diem ga!" Omel Chika menatap tajam Alran

Alran menggerakkan tangannya memutar di depan mulutnya, seolah sedang mengunci mulutnya

Chika yang melihat itu memutar malas bola matanya, sementara Melodi mengacak rambut Alran. lalu keduanya kembali melanjutkan langkahnya keluar kamar

-

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang