"ayah mau berenang kaya om itu" pinta Christy sambil menunjuknya, saat melihat kaca yang berukuran besar, yang dibaliknya berisikan beberapa jenis ikan, dan terlihat orang yang sedang ber snorkeling didalam sana
"dalem tau dek, emangnya dedek bisa berenang?" tanya Alran kepada Christy dengan tangan kanannya merangkul bahu anak itu
Christy mengangguk antusias "bisaa ayah!" serunya "kan nanti sama ayah" lanjutnya
Alran terkekeh, tangannya yang sedang merangkul, mencubit gemas pipi Christy "sok sok an banget mau berenang disitu. dedek berenang di kedalaman se dada dedek aja minta gendong sama ayah, gamau dilepas. gimana berenang di yang sedalam ini" ucapnya
"sok iye banget emang bocil satu ini" timpal Tian
"ayok berenang ayah!" ajaknya dengan antusias
"iyaa, nanti aja dirumah berenangnya yaa" jawab Alran
"ngga dirumah!" kesal Christy "mau disini. dedek mau liat ikannya secara langsung" lanjutnya
"kan ga bawa baju berenangnya, nanti nyelem nya mau pake baju apa emang?" tanya Alran diakhir kalimatnya
"ayok beli dulu" jawab Christy
"ngga ya dek! gaada berenang berenang! liat tuh, kening dedek aja masih pake perban gitu. lagian kan kemarin dedek udah berenang dirumahnya ibun" timpal Chika
Christy langsung menatap Alran dengan wajah memohonnya
"ayah.. boleh kan ayah?" tanya Christy penuh harap
Alran mengatupkan bibirnya kedalam mulut seraya menggelengkan kepalanya pelan lalu berucap "lain kali aja yaa. sekarang liat-liat dulu aja okey?"
Christy memajukan bibirnya sedikit "tapi maauuu" ucapnya dengan lirih
Tian yang melihat itu merasa gemas, tangannya terangkat mencomot bibir Christy sekilas
"jelek banget di monyong-monyongin segala tuh bibir" ledek Tian
"ishh!" kesal Christy mengusap kasar bibirnya dengan punggung tangannya
"bang.." tegur Alran
"kita lanjut liat-liat lagi aja yuk?" lanjutnya"ndak! mau liat orang berenang aja, disini" jawabnya seraya bersidekap dada
"mulai deh" gumam Tian
"gamau liat-liat yang lain emang?" tanya Chika dengan tangannya tergerak merapikan helaian rambut Christy, lalu menyelipkannya kebelakang telinga
"no! mau berenang!" keukeuh Christy
"dek.. om itu bisa ada didalam sana, karena om itu punya kemampuan berenang. sementara dedek kan belum bisa berenang kaya om itu, di kedalaman sedalam ini" tutur Alran "lagian lukanya dedek masih belum sembuh. emang mau? nanti lukanya ga kering-kering, terus lukanya ini" Alran menunjuk perbannya "makin lama deh sembuhnya. gimana?" lanjutnya
"ayah sama bunda, larang dedek karena sayang sama dedek, peduli sama dedek. gamau hal yang tidak diinginkan terjadi sama dedek. ini bukan kolam ikan yang biasa dedek ceburin kaya yang ada dirumah, yang hanya sebatas lutut.. dedek nurut yaa? kalo dedek masih kaya gini, mending kita pulang aja" tambah Chika
"ndak mau pulangg" cicitnya
"makanya, dedek nya harus nurut. okay?" Chika tersenyum menatap Christy, tangan kanannya memegang pipi kiri Christy, ibu jarinya bergerak mengusap pipi lembutnya
Christy menganggukkan kepalanya dengan cepat
"uh.. anak pintel ini muach" ucap Chika dibuat seperti anak kecil, lalu mencium pipi Christy