Hari berlalu. Sore ini, Chika sedang menunggu bubaran sekolah. seperti biasa ia tak pernah absen untuk tidak menjemput si bochil Christy
Tapi, sekolah itu sudah terlihat sangat sepi. Chika pun memutuskan untuk masuk ke sekolah. Berniat ingin mengecek ke dalam sekolah. Lebih tepatnya, mengecek kelas Christy
Saat berjalan di koridor, Chika berpapasan dengan salah satu guru yang berjalan berlawanan arah dengannya
"Bu, maaf. Saya mau tanya"
"Eh, Bu Chika? Apa ada hal penting yang mau ibu bicarakan?" Tanya guru itu dengan ramah
"Ngga ada kok bu, saya cuma mau tanya, ini sekolahan kok kaya udah sepi banget ya?"
"Loh? Ibu ngga tau? Guru-guru tadi ada rapat. jadi, anak-anak kami pulangkan"
"Sudah dipulangkan? Kalo boleh tau, dari kapan anak-anak dipulangkan?"
"Tadi, setelah jam istirahat kedua, anak-anak sudah kami pulangkan bu"
"Semuanya? Termasuk kelas 10?"
Guru itu mengangguk "iya, semuanya. Dari kelas 10 sampai 12, sudah kami pulangkan"
"yasudah, kalau begitu terimakasih bu. Saya pamit ya" ucap Chika dengan ramah
Chika pun berbalik arah, berjalan keluar sekolah. lalu ia segera memasuki mobilnya, duduk di kursi belakang
"Non angel nya kemana bu? Kok sendiri?" Tanya mang Dudung menolehkan kepalanya ke belakang, menatap chika yang sedang sibuk mengutak-atik ponselnya
"Saya juga gatau mang, udah bubar daritadi katanya" jawab Chika
"Sebentar mang, jangan jalan dulu" lanjutnya yang diangguki oleh mang DudungChika menempelkan ponselnya ditelinga, mencoba menghubungi seseorang yang ia yakini bahwa Christy ada bersamanya, Zee.
"Ck! Zee, angkat dong... Pasti dedek ada sama kamu" gumam Chika
Setelah lebih dari lima kali, panggilannya tak kunjung diangkat, Chika beralih menelpon Shani. Ia berpikir bahwa Shani sudah menjemput anak-anak, dan Christy ikut bersamanya
Saat ponselnya baru ia tempelkan di telinganya, terlihat mobil Shani yang baru datang. Segera Chika menuruni mobilnya dengan perasaan gelisah. Berlari dengan tergesa menghampiri Shani yang sudah turun dari mobil
"Kenapa dek? Kok kaya gelisah gitu?" Tanya Shani memegangi kedua bahu Chika dengan raut wajah khawatirnya
"Kaka kesini buat kasih tau aku kan, kalo Kaka udah jemput Zee sekalian sama dedek. Terus, sekarang dedek lagi dirumah Kaka kan?" Tanya chika
Shani yang mendengar itu, mengerutkan keningnya bingung "maksudnya?" Tanya Shani balik
"Jangan bilang, Kaka gatau juga kalo anak-anak udah pulang daritadi?" Tebak Chika
"Loh? Udah pulang?" Tanya Shani
"Ck! Kan. Iya, mereka udah pulang dari jam istirahat kedua kak. Berarti udah daritadi kan? Terus mereka kemana dong, kalo belum pulang kerumah sampe sekarang?" Tanya chika yang semakin menunjukkan ke khawatirannya
"Sebentar, Kaka telpon Zee dulu" ucap Shani mengambil ponselnya yang ada di saku celananya
"Udah! Udah aku telponin kak! Gaada yang diangkat satu pun! Hp nya juga ga aktif kayanya" sela Chika
"Dedek?"
"Dedek ga bawa hp, hp dedek ada dirumah" jawab Chika
"Adel? Jessi?"
"Aku ga punya kontaknya"
Shani menghela nafasnya dengan satu tangannya memijat keningnya
"Kamu gatau dek? Kalo hari ini sekolah dipulangin lebih awal? Suami kamu gaada ngasih tau gitu ke kamu?" Tanya Shani