76

3.7K 484 40
                                    

Pagi hari

Sebelum memulai kegiatannya hari ini, seperti biasa keluarga Mahendra saat ini sedang melaksanakan rutinitas paginya, sarapan.

Mereka sarapan bersama hanya bertiga. Tanpa Tian. Karena, semalam Tian sendiri yang meminta agar Chika tak membangunkan dirinya. Sebab Tian yang tak ada kelas pagi, ia ada kelas siang nanti. Itupun hanya satu matkul, dan kelasnya online juga

Ruang makan,
Kini Christy yang sedang memakan sarapannya, tiba-tiba anak itu bangkit dari duduknya. Meninggalkan makanan yang belum habis diatas piringnya.

Christy mendekati bundanya, yang duduk disamping kursinya yang ia duduki. Tanpa mengucapkan apapun, Christy mendudukkan dirinya dipangkuan Chika dengan posisi menghadap Chika. Anak itu menyimpan dagunya di bahu bundanya dengan kedua tangan memeluk erat pinggang bundanya

"Kenapa hem?" Tanya Chika dengan tangan kirinya bergerak mengelus punggung Christy

"Dingin" jawab Christy yang semakin mengeratkan pelukannya, lalu menyembunyikan wajahnya dileher Chika

Tanga kanan Chika yang masih memegang sendok, menyimpan sendoknya diatas piring. Ia memeluk tubuh Christy untuk memberi kehangatan padanya

Hawa pagi ini memang terasa sangat dingin. Langit pagi ini tak secerah pagi biasanya, sepertinya ini akan memasuki musim hujan. Terlihat, langit sangat mendung. Mungkin juga, pagi ini akan turun hujan

"Mamnya dedek belum habis. Lanjutin lagi ya? Bunda suapin"

Christy hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

Chika pun menggeser piring Christy hingga bersampingan dengan piring miliknya

"Ayok sini. Mana mulut dedeknya yaa" ucap  Chika dengan nada seperti anak kecil dengan tangan kanan yang sudah memegangi sendok, dan siap untuk menyuapi anak itu

Christy menggelengkan kepalanya seraya berucap "dingin" dengan sedikit rengekan

Alran yang kebetulan sudah selesai dengan sarapannya bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Chika yang duduknya bersebrangan dengannya

"Sini peluknya sama ayah yuk" ucap Alran seraya mengusap kepala Christy

Christy pun menegakkan tubuhnya, lalu mengulurkan kedua tangannya pada Alran

Alran pun menggendong tubuh Christy, lalu mendudukkan dirinya di kursi yang sebelumnya Christy duduki

Christy yang saat ini duduk dipangkuan Alran, menyandarkan kepalanya ke dada Alran dengan tangannya menelusup masuk kedalam jas yang belum Alran kancing kan, untuk memeluk pinggang ayahnya dari dalam jas

Dengan kedua sisi jas nya, Alran menyelimuti kedua sisi tubuh Christy, menyisakan punggungnya yang tak ikut terselimuti oleh jas nya untuk memberikan kehangatan pada Christy. Alran menunduk menatap Christy lalu terkekeh, karena ini terlihat lucu baginya. Chika yang melihat pun juga terkekeh

"Enak ya? Hangat" ucap Alran yang dibalas dengan deheman saja

"Uuuhhh gemesnyaaa" ucap Chika seraya menekan gemas kedua pipi Christy dengan satu tangannya, membuat bibir anak itu maju

"Ga maauuu" Christy mengalihkan wajahnya membelakangi Chika

"Iya, iya ngga. Sini liat sini lagi. Lanjutin lagi mamnya" pinta Chika

Christy kembali menghadapkan wajahnya pada Chika. Chika pun langsung menyuapinya dengan telaten hingga makanannya habis. Chika memberikan minumnya pada Christy

"Pinter nih yah. Mamnya habis ini dedek" ucap Chika seraya mengusap pipi sebelah Christy

Alran mencium puncak kepala Christy, seraya menghirup aroma wangi rambut anak itu

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang