77

1.8K 344 32
                                    

"GAIS GURUNYA GA MASUK!" Beritahu seseorang yang berperan sebagai ketua kelas di kelas Christy

"Dikasih tugas ga?" Tanya Christy

"Belum di kasih, dan belum ada kabar lagi. Tungguin aja" jawabnya yang diangguki Christy

"Gaiss" Christy menatap Zee, Adel, dan Jessi secara bergantian seraya menaik turunkan kedua alisnya dengan tersenyum penuh arti

ketiganya yang paham dengan kode itu secara kompak berucap "Gasss" seru ketiganya

Keempatnya bangkit dari duduknya, lalu berjalan keluar kelas, tapi belum sampai di pintu, langkahnya terhenti saat si ketua bertanya

"Kalian mau kemana? Jangan ada yang keluar kelas" larangnya

"Dikelas mau ngapain emangnya?" Tanya Adel

"Ya nunggu kabar, kali aja bentar lagi ada kabar, gurunya ngasih tugas"

"Pasti ga bakal dikasih" ucap Jessi dengan yakin

"Dih! Tau darimana lu?"

"Feeling aja. gurunya pasti lagi enak tidur dirumahnya. apalagi lagi hujan gini, enak banget tuh pasti kalo dibawa tidur"

Si ketua kelas memutar bola matanya malas

"Kita sebentar aja kok" ucap Christy

"Mau kemana emangnya? Tar gue lagi yang diomelin, kalo guru lain ngeliat kalian diluar kelas di jam pelajaran"

"Lu tenang aja deh, kita ga bakal kelayapan ga jelas kok" beritahu Christy
"Ayok gais" lanjutnya pada Zee, Adel, dan Jessi

Si ketua kelas hanya bisa menghela nafasnya pasrah. Percuma juga ia mencegahnya, mereka tak akan menghiraukannya. Batu memang!

Baru akan melanjutkan langkahnya, suara seseorang mengurungkan Christy yang akan kembali melangkah keluar kelas

"sekolah elit gini, ternyata ada juga yaa murid modelan gini. mana cewek lagi" sindir seorang lelaki dengan santai, punggungnya ia sandarkan di sandaran kursi, serta kedua lengan yang melipat didepan dada

Christy menatap orang itu dengan tatapan tak bersahabat, ia berjalan menghampiri meja lelaki itu

brak

Christy menggebrak tak terlalu kencang meja tempat si lelaki itu

"maksud lo apa?" tanya Christy dengan tak santai

"toy, udah ga usah ditanggepin" cegah Zee, memegang bahu Christy

"murid modelan kaya gimana yang lo maksud?" tanya Christy lagi yang tak menghiraukan Zee

"murid yang cuman ngikutin pelajaran sesuai moodnya aja?" jawabnya dengan tenang
"lu juga, ketua kelas tuh harusnya bersikap tegas" lanjutnya pada ketua kelas

"susah cegah mereka mah, kepala batu semua. mau gue omelin sampe mulut gue berbusa pun ga bakal ngaruh sama empat bocah ini" jawabnya

"lu cowok, harus bisa ambil sikap tegas. kalo lu gini terus, makin tuman yang ada" beritahu lelaki itu pada ketua kelas

"diem deh lu! lu tuh cuman murid baru yang ga tau apa-apa! mending lu diem aja, ga usah banyak omong" sela Christy menatap tajam lelaki itu
"lagian ini tuh jamkos! gurunya ga masuk. dikelas juga mau ngapain ha? berisik yang ada. telinga gue risih denger suara bising ga jelas" lanjutnya

"kan udah dibilang, tunggu dulu. siapa tau ada tugas"

"yaudah si, terserah gue. lagian gue juga bakal kerjain tugasnya kalo pun emang dikasih. Lo ga kenal gue, dan gue ga kenal lo. jadi lebih baik lo diem aja. gue ga mungkin tinggalin tanggung jawab gue!" tekan Christy memberitahu lelaki itu

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang