91

2.9K 525 34
                                    

Hari sudah semakin larut. Kini di ruang tv hanya tersisa Zean, Tian, Christy, dan Zee yang masih betah menonton tv

Sementara para orangtua sudah memasuki kamarnya

Zean bangkit dari duduknya di sofa

"Yan. Abang ke kamar duluan ya" ucapnya kepada Tian

"Iya bang" jawab Tian

Zean menunduk, mengelus kepala Zee

"Tidur dek, udah malem"

"Iyaa sebentar lagi" jawab Zee

Muach

Zean mencium pipi Zee, setelahnya ia berlalu menuju kamar.

Setelah beberapa menit, Zee yang sudah mulai merasakan kantuk pun memutuskan untuk ke kamar meninggalkan Tian dan Christy yang masih betah menonton

Tian mengubah posisinya menjadi berbaring di sofa

"Sini dek" Tian menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya

Tak menolak, Christy ikut membaringkan tubuhnya disebelah Tian. Keduanya kembali fokus pada layar tv dengan Tian yang memeluk Christy dari belakang

Tian sedikit mengangkat kepalanya untuk mencium pipi Christy

"Bau asem" ucap Tian berniat bercanda, setelah mencium pipi Christy

Christy menatap Tian "nggaa"

"Bau ah. Coba cium lagi yaa" Tian mencium leher Christy "ehm.. bau asem. Kamu udah mandi belum?" Lanjutnya

"Ngga bauu. Dedek udah mandi!"

"Coba dedek yang kiss abang" pinta Tian lalu memajukan sedikit bibirnya

Christy pun mencium sekilas bibir Tian

"Masih bau ah. Coba abang yang kiss dedek"

Saat akan mendekatkan wajahnya dengan wajah Christy, dengan cepat Christy menutup mulut Tian menggunakan kedua tangannya

"Ndak mau. Abang bilang bau teruuss"

"Yaa justru itu, abang mau pastiin lagi" Tian menjauhkan tangan Christy dari mulutnya, lalu menciumi seluruh wajah Christy dengan gemas

"Aaa~ hheuu udahhh" rengeknya

Tian langsung menghentikannya, lalu menatap wajah Christy

"Iyaa wangi ternyata" beritahu Tian diakhiri dengan kekehan

Puk

Christy memukul wajah Tian, karena kesal

"Dieemm" pintanya

"Iyaa deh, abang diem" Tian kembali menidurkan kepalanya

Dikamar

Sepasang suami istri saat ini sedang berbaring diatas kasur dengan saling berpelukan. Chika, ia menidurkan kepalanya di dada Alran. Alran pun sesekali mencium kepala Chika

Keduanya sedang mengobrol ringan di posisi nyamannya itu. Keheningan pun terjadi sesaat antara keduanya

"Sayang" panggil Alran memecahkan keheningan itu, sambil mengelus rambut Chika

"Hem" sahut Chika

"Aku khawatir deh, kalo dedek ga bisa lepas nyusu dari kamu sampai dia mungkin udah lulus kuliah? Atau udah nikah nanti?"

Chika mendongakkan kepalanya menatap Alran. Keduanya terdiam saling pandang hingga beberapa saat

"Jujur, aku sebenernya ga keberatan kalo dedek emang masih ga bisa lepas, mau dia udah sedewasa apapun itu. Dimata aku, dedek itu tetep anak kecil. Kalo bisa, aku pengennya dedek tuh jadi bayi terus. Rasanya aku ga rela kalo dedek udah makin tumbuh dewasa"

Kesayangan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang