Hay...
Maaf ya author telat updatenya...
Karena benar-benar repot soalnya...Tadinya mau buat spoiler dulu, eh gak tahunya udah banyak yang nungguin.
Sekali lagi maaf dan terima kasih sudah setia menunggu...
Happy Reading...
Siang ini James sedang tidak berada di kantor, ia harus keluar sebentar untuk menjalankan tugas yang lainnya dari Djindra.
Tapi sebelum itu ia harus datang ke suatu tempat yang tidak asing lagi baginya. Banyak pemuda pemudi yang semenjak tadi lewat dan sengaja untuk menyapanya.
James datang ke sebuah kampus ternama di kota ini dan dia terdaftar sebagai alumnus disana. Bukan bermaksud untuk kembali melanjutkan pendidikannya melainkan untuk menjemput sang adik, Tian.
Motor Tian sedang berada di bengkel sedangkan mereka harus segera ke suatu tempat untuk menjalankan misi. Jadi terpaksalah Tian meminta bantuan sang kakak untuk menjemputnya.
"Apa kau tidak punya mata hah.."
"Kau sendiri yang salah karena menabrak ku, tapi kau juga yang marah."
"Hei.. punya hak apa kau untuk menjawab. Cewek miskin plus kampungan kaya kamu ini gak berhak menjawab apapun disini."
"Tau nih.. gak punya kaca ya di rumah. Kalau bukan karena beasiswa, jangan kan kuliah sekedar mimpi saja gak bakal mampu."
Tidak jauh dari tempat James berdiri di depan mobilnya, terdengar suara keributan. Keributan itu berasal dari beberapa mahasiswi perempuan yang sedang terlibat adu mulut.
Awalnya James tidak memperdulikannya. Namun ketika melihat adanya ketidakseimbangan karena 3 lawan 1, James pun di buat penasaran.
"Kenapa sih kalian itu selalu saja mengusik ku, padahal aku tidak pernah sekalipun mengusik kalian."
"Hahaha ... Kau ingin tahu kenapa, karena kami tidak suka melihat mu. Kau itu tidak pantas berada disini, kau itu bukan level kami."
"Jadi sebaiknya kau berlutut dan minta maaf pada kami, karena sudah menabrak kami tadi. Atau kau lebih memilih untuk kami hukum."
Tiga gadis yang bersikap arogan itu terus saja menindas gadis lemah tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri. Bahkan mereka mulai berani bermain fisik walau sedang berada di tempat umum.
Bukan hanya James yang melihat penindasan itu, banyak mahasiswa lain yang juga melihatnya. Namun tidak ada satupun dari mereka yang berusaha melerai atau menghentikan.
Mungkin mereka semua takut, karena salah satu pelaku penindasan adalah putri rektor yang cukup berkuasa di kampus ini.
"Berhenti."
James pun melangkah mendekat ke arah kerumunan gadis-gadis itu.
"Siapa kau, jangan ikut campur urusan kami."
"Aku yang harusnya bertanya, siapa kalian berani berbuat seperti tadi pada kekasihku."
"Haha... Kekasihmu. Apa aku tidak salah, gadis seperti dia kekasihmu."
James pun membantu Rere untuk berdiri. Ya gadis yang tengah mendapat perlakuan buruk itu adalah Rere yang juga pernah ia tolong di sebuah club di Bandung waktu itu.
"Nona.. sepertinya anda lupa kalau sedang berada di kampus. Apa karena anda anak salah satu rektor di sini jadi bisa berbuat seenaknya."
"Cell... Lebih baik kita pergi, sudah cukup untuk hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomanceTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...