🪐 C&B 63

200 22 7
                                    





Hay semuanya...

Author update lagi, karena author gabut di weekend ini.. 😁🤭

Terima kasih atas semua atensinya..

Terus ikutin cerita ini ya..

Jangan cuma baca, tapi di like juga ya..

Gratis kok likenya...

Thank you... ☺️




Di sebuah mansion yang sangat besar dan mewah, berjajar rapi puluhan hingga ratusan orang berpakaian serba hitam. Sejak pintu masuk gerbang utama hingga sepanjang koridor, tidak luput dari penjagaan.

Mansion yang di beri nama Big House oleh para pemiliknya itu, terlihat biasa saja dari luar namun mencekam di dalam. Terlebih lagi pada lantai bawah tanah, hanya orang yang bermasalah dengan para pemiliknya yang bisa melihatnya.

 Terlebih lagi pada lantai bawah tanah, hanya orang yang bermasalah dengan para pemiliknya yang bisa melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kawasan Big House sendiri berada di tengah hutan. Jadi bisa di katakan orang yang telah jadi tawanan di rumah itu akan sulit untuk membebaskan dirinya.

Djindra bersama dengan Yuda dan juga Joe berjalan menyusuri lantai bawah tanah. Tidak hanya mereka bertiga, tapi juga di ikuti para asistennya yang juga tinggal disini kecuali asisten Joe yang berada di Paris.

"Selamat malam bos."

Ucap salah satu anak buah mereka.

"Hmm... Apa kalian berhasil menangkapnya."

Bukan Djindra yang bertanya melainkan Yuda.

Saat di perjalanan tadi Djindra sudah menceritakan semua tentang kenapa mereka harus datang ke Big House malam ini.

"Maaf bos sebelumnya, tapi kami hanya berhasil menangkap tuan Edward saja di rumahnya. Sementara putrinya sudah tidak ada disana."

Djindra pun melirik tajam ke arah pria yang tengah berdiri di sampingnya.

"Tapi jangan khawatir bos, kami sudah menyebarkan orang kita ke beberapa titik untuk mengejar wanita tersebut."

Pria yang berbadan besar itu menjawab sambil sedikit menunduk ketika mendapati bos utama mereka menatap tajam ke arahnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke area dimana mereka menyekap tawanan.

"Buka."

Kali ini Joe yang memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membuka penutup kepala seorang tawanan.

Dia ikutan merasa kesal, dan ingin segera tahu bagaimana reaksi orang itu.

Tawanan itu merasakan silau karena tiba-tiba saja ada cahaya yang langsung menabrak ke matanya.

"Selamat datang tuan Edward Sofyan."

"Bagaimana perjalanan mu apa cukup menyenangkan. Anak buah ku menjamu mu dengan baik bukan."

CINTA DAN BENCI || JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang