Let You Know (WenHun)

2.6K 181 11
                                    

"Biarkan aku mencintaimu dalam diam.Biarkan cupid tak tahu tentang rasa cintaku. Sudah cukup dewa itu menembakkan satu panah, tidak dengan 2 panah. Mungkin aku akan mati karena rasa sakit akan cintaku ini."

.

Musim gugur datang. Dedaunan gugur dari tangkainya, melepaskan diri dari sandaran mereka selama ini untuk sejenak, kemudian melebur bersama dengan tanah menjadi pupuk. Terduduk di bangku taman Universitas Kyunghee sendiri, mengatupkan kedua mataku menikmati usapan lembut dari udara musim gugur.

Sunyi dan sepi. Hampa dan kosong menelanku bulat-bulat. Otakku berfikir keras terus dan terus, memikirkan bagaimana caranya. Caraku untuk melepaskan panah cinta yang sudah terlanjur tertancap dalam.

Ini akhir tahunku berada di sini. Di Universitas ini dan di negara ini. Sebentar lagi aku akan pergi jauh dan melepaskan semua kenanganku disini. Melupakannya . . .

Ah, Hatiku memberontak hebat saat pikiranku mengeluarkan ultimatum untuk menghanguskan rasa cintaku.

"Hey.."Kedua mataku terbuka. Tersentak dengan sebuah suara berat, membangunkanku dari semua rencana yang mengambang di permukaan otakku. Sebuah tangan menepuk bahuku.

Pemuda itu disini. Duduk di sampingku tersenyum penuh kehangatan dan ketenangan.

"Wendy!"Aku melupakan satu fakta. Bahwa pemuda itu tak lagi sendiri sekarang. Ia memiliki kekasih 2 bulan lalu. Aku sebagai saksi bagaimana Sehun mengutarakan rasanya kepada sahabatku, Bae Suzy. Menatap mereka berdua dengan senyum mengembang di wajahku dan berusaha merekatkan lem di hatiku agar tak pecah berhamburan sewaktu-waktu.

Tubuhku ingin segera pergi dari sana. Berdiri dan berlari sejauh yang ku bisa dari mereka berdua."Kau sendiri?Dimana Irene?"Sehun menatapku penuh perhatian seperti biasanya. Oh Sehun, bisa tidak kau menatapku dengan tatapan biasa?Kau membunuhku perlahan dengan perasaan ini. Aku menggeleng lemah dan berusaha untuk tak membuka suara sama sekali. Moodku turun drastis saat ini. Aku butuh gitar ataupun piano, aku butuh penyalur bagi kesedihan dan kesepianku.

Mengacuhkan tatapan Sehun, aku berusaha berdiri.

"Kau mau kemana?"Sehun bertanya sambil mencegat tanganku. Suzy memandangku curiga dan khawatir akan sikap diam dan acuhku.

"Ruang musik."Aku melepaskan genggaman Sehun dan berjalan masuk ke dalam gedung Universitas. Masuk ke pintu dan hilang di kerumunan siswa yang berlalu lalang. Ya, aku harus seperti itu, aku harus menghilang dari dunia Sehun maupun Suzy. Aku harus pergi.

Secepatnya.

.

.

Penerbangan dengan tujuan Canada akan segera berangkat. Diumumkan kepada seluruh penumpang untuk segera menuju Gate-3. Diulangi-

Gadis itu melepas headset yang sedari tadi ia gunakan untuk mendengarkan lagu dengan volume rendah. Meletakkan di tas kecilnya, kemudian membereskan tas-tas yang akan ia bawa. Ada sebuah koper ukuran sedang dan tas selempang miliknya. Gadis itu mengucir rambutnya dengan memakai baju kaos dan celana panjang hitam dan tak lupa cardigan panjang sepaha menemani tatanan bajunya. Ia beranjak dan berdiri untuk ke toilet sebentar.

Berdiri di hadapan cermin dan menatap dalam pantulan dirinya yang sangat tak bersemangat. Ia harusnya bahagia dan senang karena ia sudah lulus sebagai siswa teladan dan mempunyai nilai akhir yang sangat memuaskan dan juga ia mempunyai kesempatan untuk kembali ke negara asalnya.

Ya, ia harusnya bahagia.

Bagaimana bisa ia senang dan bahagia jika sumber dari semua kebahagiaannya sudah pergi beberapa bulan lalu?

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now