Talk To Me!(WenGa)

1.2K 142 15
                                    

Reccomended Song : Talk To Me - Red Velvet.

.

Gadis itu menatap dari balik buku ensiklopedi yang ia ambil dari rak buku di ujung sana. Ia duduk di salah satu meja membaca di tengah-tengah. Berusaha setenang dan sediam mungkin untuk tak menarik perhatiannya.

Sesosok itu masih hikmat mendengarkan lagu dari headphone yang ia pakai, terkadang tangannya mengetuk meja sesuai ritme lagu dan bergumam. Sedangkn matanya berfokus pada buku bacaan di depannya.

Senyum Wendy mengembang kala menatap pemuda itu. Kedua pipinya bersemu merah muda dan hanya tersenyum.

Gadis mungil itu menggerak-gerakkan kaki yang berada di bawah meja. Ia tak sabar dengan kediaman ini dan ia bukn tipe gadis yang bisa diam dalam setengah jam lagi. Rambut ikat satunya bergerak-gerak perlahan mengikuti kepalanya yang menggeleng-geleng. Berkelahi dengan batinnya.

'Apa ia harus?'

Wendy memejamkan matanya dan menghirup nafas dalam-dalam. Kemudian membuka matanya siap. Ia menutup buku tebal ensiklopedi itu lumayan keras namun tak sedikit pun mengganggu pemuda yang duduk hanya berbeda 1 meja dengannya.

Ia memundurkan kursi dan mulai beranjak sembari merapikan seragamnya dan membetulkan rambut bergelombang yang terikat. Ia membawa buku tebal itu ikut serta dan perlahan berjalan menuju kursi kosong di samping pemuda itu.

Langkah-demi langkah yang ia ambil selalu diiringi dengan hela nafasnya yang kian memberat. Jujur saja ia sangat gugup dan grogi.

Bagaimana jika ia salah berucap dan menghancurkan kesan pertamanya?

Oh , itu adalah kemungkinan yang buruk.

Dan , tiba-tiba saja ia sudah sampai tepat di belakang pemuda itu.

"Permisi?"Ucap Wendy terbata sambil menepuk pundak pemuda itu pelan.

Perlahan pemuda itu menoleh dan menunjukkan wajah datarnya. Wendy berusaha tersenyum dan menunjuk kursi kosong di sebelah pemuda itu.

"Bolehkah?"Ragu-ragu Wendy bertanya sambil menggigit bibir bawahny.

Pemuda itu melirik kursi kosong di sebelahnya dan kembali menatap gadis di hadapannya. Untuk kemudian mengangguk dan kembali berkutat dengan bacaan serta musik yang ia dengarkan. Wendy menelan salivanya berat tangannya menarik kursi dan menelan salivanya berat saat mendudukkan dirinya di kursi.

Ia berusaha untuk tidak peduli. Namun bagaimana jika jantungmu berdebar begitu kencang?Memalu dan memukul dadamu berkali-kali dan berharap tak seorang pun mendengarnya.

Tangannya dengan pelan membuka sampul ensiklopedi dan berharap pemuda di sebelahnya tak menyadari jika ia bahkan tak membacanya dan hanya melirik-lirik singkat ke arahnya. Lembar demi lembar terbuka dan Wendy bahkan tak mengerti semua hal yang tertulis disana. Gadis itu hanya menikmati waktu dimana ia bisa duduk berdampingan dengan Min Yoongi.

Ya, pemuda bermata sipit yang sudah menarik perhatiannya semenjak ia berdiri di podium panggung setengah tahun lalu. Dimana pemuda yang menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS pada tahun keduanya di SMA. Dan Wendy adalah juniornya.

Grak.

Wendy terlonjak saat bunyi derakan kursi di dorong. Dan celakanya suara itu berasal dri sampingnya. Dengan cepat Wendy menoleh dan tak mendapati pemuda itu di sana hanya menyisakan buku terbuka pada tengah halaman.

Kepala Wendy menoleh ke kanan dan ke kiri , mencari keberadaan pemuda bermarga Min tersebut.

Dan ia mendapatinya tengah berjalan tenang ke arah pintu keluar perpustakaan.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now