K-I-S-S(?) (WenHun)

1.3K 115 15
                                    

Reccomended Song : Touch It - EXO

Typo Everywhere!
Enjoy!

.

Yang gadis itu bisa lihat kini hanya kedua mata Sehun yang menatap balik dirinya. Nafas Wendy bertambah berat dan hangat saat tangan Sehun naik untuk menyapu pipi Wendy dan wajah pemuda itu mendekat.

Lalu dengan mengejutkannya, Wendy melakukan hal yang sama sampai kedua bibir mereka bertemu.

Pertama, itu hanya sebuah kecupan saat tangan kanan Wendy merambat perlahan dari bisep Sehun ke leher dan melingkar di sana. Sehun menggerakkan bibirnya dan memiringkan kepalanya, mencari posisi untuk bisa memperdalam kecupan tersebut.

Nihil dalam hal tersebut. Wendy membalas lumatan tersebut dengan lumatan kaku. Jemari Wendy meremas rambut Sehun saat Sehun mendorong tubuh Wendy hingga menempel di dinding.

Dengan detikan waktu, Wendy dan Sehun membalas ciuman-ciuman tersebut dan tangan Sehun merambat di pinggang Wendy, dan satu tangan lain menangkup wajah Wendy.

Ciuman Sehun berlanjut, turun menciumi rahang gadis itu lalu perlahan naik ke telinga, mencium dan menjilat ringan belakang telinga Wendy. Membuat gadis itu mendesah dengan nafas berat. Kedua mata Wendy sayu dan Sehun merasakan suasana di sekitar memanas.

Lidah Sehun bermain di leher lalu ke tulang belikat. Saat Wendy hendak membuka mulutnya, Sehun kembali mencium bibir tersebut. Meraup kemanisan bibir plum milik Wendy dengan rakus. Lidah membelit dan memancing.

"Sehun."Desahan Wendy membuat Sehun membatu dan Wendy membuka mata.

Sehun melepas ciumannya perlahan lalu menatap sosok mungil di pelukannya. Bibir memerah dan leher penuh dengan ciumannya. Tangan Wendy turun dan wajahnya memerah.

Saling mengambil nafas sembari menggambarkan apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Wendy memegang bibirnya. Dan menatap Sehun yang menatapnya dengan kedua manik menggelap.

Pemuda itu mengambil jaket miliknya dan berjalan keluar dari ruang tamu.

'No, apa aku mencium Wendy?'Sehun mengusap rambut pirangnya kasar lalu menuju pintu depan.

"Sehun!"Langkah pemuda itu berhenti.

"Kau-kau tahu kita bisa membicarakannya-yang tadi-"

"Wendy-"

"Kau akan pergi?"Sehun melirik Wendy yang menatapnya dengan postur tubuh lemasnya. Gadis itu tampak berantakan karena ulah Sehun.

'Shit!'Batin Sehun saat mendapati pemandangan tersebut kembali membuatnya mengingat ciuman barusan.

Tanpa ba bi bu, Sehun melangkah pergi dengan dentuman kencang pintu depan.

.

Sehun berjalan sepanjang trotoar untuk memberhentikan taksi dan turun di depan rumah temannya. Gila. Ya ia gila, karena ia mengetuk kuat pintu rumah Kai. Deretan langkah dan suara gumaman serta geraman Kai, menyumpah.

Sehun mendapati wajah datar Kai saat ia membuka pintu rumahnya. Kai menatapnya heran lalu mendelik kesal.

"Kau pikir jam berapa ini, dan untuk keperluan tidak penting apa kau mengganggu acara menyenangkan milikku?"Kai menyender di sisi pintu dengan bathrobe membalut tubuhnya.

Tanpa menjawab, Sehun langsung masuk dengan cepat lalu menuju ruang tamu. Berdiri gelisah dengan berkacak pinggang, mengelap keringat dan bernafas cepat. Kai mendesah dan menutup pintu lalu mendekati sahabat gila tadi.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now