We Are One - WenHun

1.1K 118 11
                                    

Reccomended Song : You Got Something – Rochelle

Btw laguny asik, biar gak baper-baper amat pas klian bacanya. Tpi, klo mo baper smbil dngerin aja tuh lagu promise nya exo wkwkwk. Blom nyoba dan ga mau nyoba, takutnya kebablasan.Ga ad stok tisu.

Typo everywhere!

Enjoy!

.

“Se-hun!Akh!Jangan!”Teriak Wendy penuh kecemasan. Ia sudah ketakutan di dalam pelukan Sehun saat pemuda itu bersiap melemparnya ke dalam kolam renang. Gadis itu menggenggam kemeja belakang Sehun dan melingkarkan kedua tangannya di leher Sehun. Menggeleng-geleng cepat sambil berteriak.

Sehun tertawa senang saat mendapati raut ketakutan di wajah Wendy, gadis itu bahkan enggan melihat ke kolam renang dan lebih suka mengurung wajahnya di lekukan leher Sehun. Menendang-nendang kakinya galak saat Sehun menggoyang-goyangkan pelukannya untuk melepaskan Wendy.

“Yak!Sehun!Andwae--, shiroe!”Rengek Wendy mengusel-ngusel leher Sehun. Membuat pemuda itu tertawa geli karena ulah gadis tersebut.

Wendy bagai seorang bayi besar di gendongan Sehun.

“Aku tidak mau!Sehunnaa-“Wendy kembali merengek keras dan terus memberontak. Namun, tetap saja kekuatan seorang lelaki selalu mengalahkan kekuatan perempuan. Wendy tiba-tiba lelah dan memilih memeluk erat leher Sehun dan melingkarkan kakinya di pinggang Sehun.

“Kau tidak mau?”Tanya Sehun menoleh ke arah Wendy yang bersungut-sungut di sampingnya. Gadis itu menggeleng pelan sambil mempautkan bibirnya lucu.

“Kau lucu.”Ucap Sehun akhirnya. Mencubit hidung Wendy lalu menciumnya cepat. Ia benar-benar gemas dengan kelakuan Wendy yang benar-benar mirip dengan anak kecil.
Wendy hendak turun dari gendongan Sehun, saat pemuda itu malah mengeratkan pelukannya.

“Siapa suruh turun?”Kedua mata bulat Wendy berkedip.

“Aku merindukanmu,dear.”Sehun mencium kedua pipi Wendy dan terakhir di bibir gadis tersebut. Wendy terkikik geli dan membalas ciuman Sehun dengan cubitan di pipi, yang membuat Sehun memanyunkan bibirnya.

Wendy menarik satu alisnya.
”Wae?Apa ada yang salah?”

“Seharusnya kau menciumku juga.”Rajuk Sehun sambil memalingkan wajah.

Kini, Wendy menghela nafas panjang untuk kemudian mencium pipi kanan Sehun lalu kecupan kilat di bibirnya. Sehun tersenyum dan kembali mencium gemas pipi Wendy. Membuat gadis itu mencubit pinggang Sehun untuk berhenti menciumi pipinya.

Mereka berjalan menuju bangku panjang di dekat kolam renang. Dan untuk informasi, mereka ada di rumah Sehun. Lain kata, paviliun milik Sehun dan paviliun tersebut dekat dengan kolam renang rumah keluarga Sehun. Lalu, mereka hanya berdua di paviliun tersebut.

Sehun mendudukkan Wendy di sebelahnya, lalu mereka duduk berdampingan dengan jemari bertautan.

“Menurutmu, kami akan bertahan?”Tiba-tiba saja Sehun memandang kosong ke arah kolam renang. Mengeratkan genggamannya pada Wendy yang menatapnya sendu, gadis itu lalu meraih kepala Sehun untuk di sandarkannya di bahu nya.

Gadis itu tersenyum.”Apa yang membuatmu berfikir seperti itu?”Tangan kiri Wendy mengelus punggung tangan kanan kiri Sehun yang menggenggam erat tangan kanannya.

Pemuda itu mendesah lelah.
“Tidak, hanya saja semuanya terasa seperti itu. Aku hanya takut.”

“Rasanya aku berfikir apa kami kuran bekerja keras untuk mendapatkan keberhasilan lain atau keseksesan lain?Apa semuanya akan meninggalkan kami?Apa semuanya akan berakhir?”

Wendy menggeser duduknya menjadi berhadap-hadapan dengan pemuda tersebut. Kedua tangan Wendy kini menggenggam kedua tangan Sehun erat, meremasnya hangat memberikan kekuatan yang pemuda itu perlukan untuk selanjutnya.

“Mereka selalu mendukung kalian. Bukankah mereka sudah menunjukkannya di setiap tour dan konser kalian?”

“Memang. Semua orang akan datang dan pergi namun masih ada orang-orang yang benar-benar menyayangimu, menyayangi kalian setulusnya. Entah kalian akan bagaimana nanti. Kalian tetap sama di mata mereka. Bahwa kalian berharga untuk mereka. Bahwa mereka mencintai kalian sebagaimana mereka mencintai kalian sebelum-sebelumnya dan mungkin rasa cinta itu akan bertambah.”Wendy tersenyum semanis mungkin untuk membuat Sehun ikut tersenyum.

Namun, pemdua itu masih berkutat dengan pikirannya yang mungkin sedang melanglang buana.

“Apa kau akan meninggalkanku juga?”Sehun menatap kedua manik Wendy yang bergetar dan bersinar. Gadis itu terkekeh dan mengelus lembut punggung tangan Sehun.

“Apa alasanku tetap bersamamu?”Tanya Wendy.
“Karena kau mencintai ku?”Pemuda itu menjawab dengan pandangan kosong ke arah Wendy.

“Lalu, untuk apa aku meninggalkan orang yang ku cintai?Itu sama saja melukai diriku sendiri.”

Sehun tersenyum tipis lalu menarik Wendy ke dalam pelukannya. Pelukan hangat dan erat.

“Aku mencintai mereka sama seperti aku mencintaimu. Aku tak ingin mereka yang sudah bersama kami meninggalkan kami.”

“Aku ingin kami bersama sampai akhir. Karena kami keluarga.”

“Aku ingin kami berada di puncak bersama-sama.”Wendy menutup kedua mata dengan senyuman terukir di wajahnya.

“Tentu. Tidak ada yang mustahil di dunia ini.”

Sehun mencium pucuk kepala Wendy lalu pipi gadis tersebut.

“Tetaplah di sisiku. Sama seperti mereka yang tetap berada di sisi kami.”

.

“As always, Sehun-a.”

.

Jadi, gue barusan baca artikel yang agak bikin nyesek naudzubilla. Tentang EXO. Dan mungkin kalian yg punya line pasti tahu(?) Dan tiba-tiba pengen buat ff ini untuk mencurahkan isi hati.

EXO selalu di hati kok;)

Gue nyesel jdi mulfan tpi kyaknya ga kapok wkwkwk. Tpi utk skarang fokus ke EXO, karna mreka sgalanya eaaaa wkwk.

Vote-vote ya, bantu apapun untuk EXO walaupun ga bisa beli album,ls dan apapun merchndise dkk de el el. Masih bnyak cara membantu mereka.

Btw, ini khusus lapak exo-L aja fyi. Tpi yg lain boleh menikmati ceritanya. Kalo misalnya ad yg ke singgung dan btw gue rasa di atas ga ada kata-kata menyinggung karena gue nulis ini dri awal murni curahan hati gue aj slesai baca artikel nyesek itu. Anjaylah. Jadi, gue ga minta maaf untuk apapun karena emg ga ad maksud apapun.

Ini murni curahn hati exo-L,hehe. Kalo ad yg mau ikutan curhat silahkan, message terbuka,komen terbuka. Vote juga terbuka hehehe

Vomments yaw

XOXO,Nans

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now