Met(?)

742 70 18
                                    

Reccomended Song : Chunky - Bruno Mars

.

.

[Drabble]

Langkah terburu-buru membuat gadis itu lelah sendiri. Seharusnya ia tidak tidur terlalu malam. Dan ia tak menyalahkan jika Irene unni tak membangunkannya.

Mereka memang tidak di jadwalkan berlatih namun Irene unni dan Seulgi yang sedang mood berlatih membuat jadwak sendiri untuk latihan jam 7 pagi.

Wendy terbangun saat dorm dalam keadaan sepi hanya secarik notes dengan gambar beruang yang tertempel di kulkas. Mengatakan jika mereka pergi latihan dan membiarkannya tidur lebih lama.

Nafas Wendy beradu saat ia memasuki gedung SMEnt. Menyapa beberapa karyawan dan mengelap keringat yang sudah mengalir terlebih dahulu ke dahi dan seluruh wajahnya. Ada untungnya , ia tidak perlu pemanasan berlari dari basement sampai ke lantai tempat ruang latihan mereka sudah membuatnya kepanasan.

Ia sampai di depan pintu. Berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan menenangkan diri.

Wendy menggapai kenop pintu dan mendorongnya dengan wajah lelah, berharap Seulgi menawarinya tempat duduk dan segelas air dingin untuk mendinginkan kepala serta tubuhnya.

Namun, yang ia dapati jauh berbeda dengan apa yang ia bayangkan beberapa detik lalu.

Gadis tersebut melangkah dan membeku untuk berkedip, menatap menyeluruh ke segala ruangan yang sepi dan hanya di huni satu orang yang tengah menenggak sebotol air mineral dingin.

"Eoh?We-wendy-ssi?"Pemuda itu berdiri dan menatap gadis yang membatu tersebut terkejut.

Wendy menyunggingkan senyum kaku dan seketika itu juga ia merutuki kebodohannya.

Ia salah ruangan.

"Ah-maaf sepertinya aku salah ruangan."Wendy yang terlalu gugup hanya bisa mengatakan kalimat tersebut terbata dan membungkuk sebagai permintaan maaf.

Gadis itu hendak berbalik saat pemuda itu ikut melangkah.

"Wait!"Tubuh Wendy kembali menegang.

Pasalnya, ia mengenal pemuda tersebut namun tidak dalam artian kenal dekat. Pemuda itu adalah salah satu koreografer EXO atau pelatih tari, ia juga mencakup penari latar beberapa seniornya.

Wendy berbalik dan tersenyum sebaik mungkin.

Kasper tersenyum geli dan mengambil sesuatu di rambutnya. Lalu, di tangannya terdapat ranting kecil yang mungkin tersangkung di rambut panjangnya.

Kedua pipi Wendy memerah karena malu dan tersenyum penuh terima kasih.

"Gamsahamnida."Gadis itu membungkuk dalam-dalam dan segera berbalik dan memegang gagang pintu saat sebuah suara membuatnya kembali merona malu.

.

"Ruangan latihan Red Velvet di sebelah. Jangan sampai salah lagi Wendy-ssi."Diiringi kekehan geli sang koreografer dan senyuman malu Wendy.

.

.

.

.

Loha, ini bukan req. Iseng.
Barusan liat vid Dance Chunky- Kasper Koreo.

Gue ga namain kapel emg niatnya cuma buat drabble" imut gitu, dan pastinya ga ad kapel kasper-wendy😂

Abang kasper kok gantengnya ga abis" 😭 baper ndiri.

Semoga suka.

Vomments~

XOXO,Nans

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now