Sorrow (WenGa)

2K 182 10
                                    


Pemuda itu meringkuk di ruangan penuh debu dan kotoran. Badannya bergetar hebat , air mata meleleh di wajahnya. Rasa sesak itu semakian memojokkannya di bagian tergelap ruangan. Desiran angin malam berhembus , meniup udara dingin ke sekuju tubuhnya.

Luka di kaki dan tangannya bertambah parah , darah terus mengalir tiada henti. Bahkan sudah membuat sebuah genangan darah. Kulit putihnya bertambah pucat seiring terkuras habis darahnya. Kepalanya terasa berat dan matanya menatap bintik-bintik berkilau.

Apakah itu kunang-kunang?

Sebilah pisau tergeletak di samping tubuhnya. Pemuda itu tak sendiri , ia bersama orang lain.

Bersama seorang tubuh yang sudah tak bernyawa. Badan itu terletak tak jauh dari tempat dimana ia meringkuk. Pelipisnya berdarah , bahkan hidungnya mengeluarkan cairan yang sama.

Apa ia akan mati disini?

Namun , sebuah suara membuat pemuda itu mendongak. Tapak kaki yang bertalu di lantai dan sebuah dobrakan keras di pintu. Cahaya silau memaksa masuk ke dalam matanya. Samar-samar ia dapat menangkap sebuah siluet tubuh mungil seseorang.

Sosok seorang gadis.

"Min Yoongi! Ya tuhan."Tangan gadis itu kini mengambil alih dinding yang sedari tadi menjadi sandarannya.

Gadis itu sama sekali tak terusik dengan mayat yang terduduk tak jauh dari Yoongi. Fokusnya ada pada pemuda yang kini tengah berada di penghujung hidupnya.

"Wendy-ah..."Suara serak Yoongi membelah sunyi. Tangannya terangkat untuk meraba wajah gadis yang kini tengah berusaha membersihkan darah di pelipisnya.

Gadis itu menitikkan air mata, bulir itu jatuh tepat di pipi pemuda tersebut.

"Bertahanlah , kumohon. Jangan tinggalkan aku."Tangan gadis itu merogoh saku jeansnya dan memencet tombol. Menelfon ambulan untuk segera menuju sebuah gudang yang sudah tak terpakai.

Senyum tipis terlukis di wajah Yoongi. Ia kini bisa memejamkan mata dengan tenang.

Wendy dalam keadaan baik-baik saja. Gadis itu selamat , setidaknya melihat wajah gadis itu sudah lebih dari cukup. Ia tahu bahwa hidupnya bagai tali tipis yang sebentar lagi akan putus. Namun , ia bisa merasakan perasaan hangat saat jemari gadis itu menyentuhnya lembut.

Tak lama , sirine ambulan mendekat. Yoongi kian mengantuk , ia mencoba untuk tidak tidur sekarang. Ia masih ingin menatap wajah Wendy , merekamnya dengan jelas bagaimana lekuk wajah gadis yang ia cintai. Sebelum ia pergi dan meninggalkannya sendirian.

Wendy akan bahagia tanpanya. Ia adalah biang masalah dan bencana di dalam hidup gadis itu. Teror akan selalu datang jika pemuda itu tetap berada di sekitarnya.

Sekuat apapun ia menahan rasa kantuk itu , ia tak akan bisa melawannya. Perlahan kedua kelopak pemuda itu menutup. Tangan yang tadi mengelus pipi Wendy melemah dan jatuh ke dalam pangkuan sang gadis. Lamat-lamat , ia bisa mendengar isak tangis gadisnya.

Tapi , terlambat. Ia tak akan kembali bangun untuk mengusap air mata itu lagi.

.

Wendy terkulai lemah saat mendengar nada statis dari mesin ECG yang di pakai pemuda di hadapannya. Sebuah tangan menopangnya dari belakang. Namun , ia benar-benar tak bisa berdiri seluruh tubuhnya berubah menjadi agar. Seakan seluruh tulang nya di cabut secara paksa dari tempatnya.

Taehyung yang memapah Wendy hanya menatap sendu seseorang yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Seseorang yang telah meninggalkan dunia tanpa bisa kembali. Meninggalkan semua orang yang menicintainya dan yang di cintainya.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now