Side (WenHun Area(again))

959 107 47
                                    

.

Song Reccomended : When Would It Be - IU ft Yoon Hyun Sang
.

Typo Everywhere

.

This is private-
If you don't like it so stay away from this area. I've written it in the title.

Enjoy!

.

Sahabat?

Ya, aku sahabatmu. Jadi tetaplah disisiku-

Aku akan mengusap air matamu sebagaimana kau mengusap air mataku.

Tepuk bahuku dan sapa aku.

Juga, jangan lupakan aku.

.

Seungwan menatap sedih sosok Sehun yang tenggelam dalam pengaruh alkohol. Pemuda tersebut menatap Seungwan lalu tersenyum sampai kedua matanya menyipit. Seungwan menyunggingkan senyum tipis dan mengusap pipi Sehun yang basah.

"Laki-laki ga boleh nangis."Sahut gadis tersebut lembut.

Ucapan tersebut membuat Sehun melenyapkan senyumnya perlahan dan ia menatap kosong ke depan. Seungwan menghela nafas dan menarik diri mendekat ke arah Sehun-meletakkan tas nya di atas meja yang penuh botol-botol soju.

Mengambil satu botol dan hendak menuangkannya ke gelas kecil tapi sebuah tangan menahannya. Gadis itu menoleh dan menatap wajah lesu Sehun yang menggeleng.

"Seungwan ga boleh minum. Chan-yeol bilang ga boleh."Seungwan menggigit bibirnya dan menatap wajah Sehun lekat. Air mata sudah tak terbendung lagi. Seungwan meletakkan botol soju tersebut dan juga gelas tersebut.

Duduk berhadapan dengan Sehun dan perlahan Seungwan menitikkan air matanya. Lalu Seungwan menangis-Sehun tersenyum sedih melihat sahabatnya menitikkan air mata hanya untuknya. Sehun sebagai sahabat merasa gagal-bukankah seorang sahabat harus membuat sahabat yang lain merasa bahagia?

"Jangan nangis. Seungwan ga boleh nangis. Chan-"

"Stop.Jangan ngomong Chanyeol lagi."Cegat Seungwan. Sehun diam dan memilih menatap lekat kedua pipi Seungwan yang memerah.

"Jangan lagi-kumohon. Kau benar sahabatku bukan Hun?Jangan pakai embel-embel itu lagi Hun."Tegas Seungwan sembari mengusap kedua pipinya.

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya dengan mata menyipit. Lalu pemuda itu terkekeh lembut.

"Jangan nangis. Seungwan ga boleh nangis. Sehun yang bilang."Ucap Sehun lagi.

Seungwan tersenyum dan menitikkan air mata. Gadis itu terkekeh dengan kedua pipi basah-Sehun mengusap pipi tersebut lembut. Jantung Seungwan berdebar keras. Ya selalu begitu. Setiap Sehun melakukan sesuatu-tersenyum-menyentuhnya-Seungwan akan semakin jatuh cinta padanya.

Sebuah rahasia terdalam yang hanya Seungwan pendam untuk dirinya.

"Kamu ga akan pergi kan?"Sehun berucap.

Seungwan menggeleng."Tidak sekarang.Nanti, aku harus menyelesaikan studiku dan pulang ke Canada."

Sehun tersenyum lega."Aku tidak punya siapa-siapa lagi Wan. Ayah-ibu pergi lebih dulu 3 hari lalu."

Gadis itu menggigit bibirnya kuat. Ia menunduk untuk memalingkan wajah dari tatapan sendu Sehun. Ia tidak kuat. Seungwan takut akan menangis di hadapan Sehun yang juga sedang bersedih. Sehun meraih tangan Seungwan dan menggenggamnya.

"Chanyeol ga marah kan?"Sehun tersenyum lagi-Kini Seungwan mendongak dan mengalirlah air mata yang ia tahan. Gadis itu menggeleng.

"Aku putus."Sahut Seungwan lagi. Sehun diam namun mengangguk-anggukkan kepalanya. Namun Sehun tak mengucapkan sepatah kata apapun-ia melepaskan tangan Seungwan dan meraih botol soju lagi namun Seungwan mencegatnya.

"Kenapa?"

"Sehun sudah mabuk. Jangan."Dengan lembut Seungwan menggenggam tangan Sehun.

Bak anak kecil-pemuda itu menurut.

"Ayah-ibu pergi ga bilang-bilang Wan. Bahkan mereka tidak pamit denganmu. Tidak sopan. Mereka bilang kau sudah di anggap sebagai anak perempuan mereka sendiri. Bagaimana mereka bisa seperti itu?Apakah kau marah Wan?Kalau aku akan marah-sangat marah- Mereka bahkan tidak pamit padaku-"Sehun diam lalu perlahan pemuda itu menangis-menggigit bibirnya lalu saat tak bisa menahannya lagi, Sehun tersedu.

Seungwan bangkit dan memeluk sosok besar Sehun. Sehun menangis keras di pelukan Seungwan-memeluk tubuh mungil Seungwan erat sebagai pegangannya-penopangnya.

Sama halnya dengan Seungwan yang mengelus rambut hitam Sehun lembut dan menciuminya pelan. Air mata gadis itu mengalir dan menetes di lantai dan rambut Sehun.

"Mereka meninggalkanku,Seungwan-ah."Seungwan memejamkan kedua matanya.

"Bagaimana bisa orang tua meninggalkan anaknya sendiri?"

"Aku sendirian."

"Bahkan kau pun nanti akan pergi."

"Aku-"

Seungwan memegang kedua pipi Sehun. Menatap lekat kedua manik hitam pemuda tersebut. Gadis itu tersenyum sedih. Sehun menatap Seungwan lekat dan ia memajukan tubuhnya-

Seungwan terdiam kala bibir lembut Sehun menyentuh miliknya.

"Bisakah kau tetap disini?"Pinta Sehun menatap Seungwan.

Gadis itu terdiam.

"Aku butuh Seungwan. Boleh?"Sahut Sehun lagi saat Seungwan tidak merespon apapun. Gadis itu mengusap air matanya tapi aliran itu tak pernah hilang. Sehun menghentikan tangan Seungwan yang sibuk menepis semua air mata yang gadis itu keluarkan. Seungwan mengangguk cepat untuk pertanyaan Sehun yang kedua tapi Seungwan tak kuasa menahan tangis mendengar permintaan Sehun yang pertama.

"Maafkan aku,Hun."Isak Seungwan.

Sehun tersenyum."Tidak apa-apa. Asal kau ada disisiku sampai saat kau akan pergi."

Seungwan mengangguk dan terisak. Kini giliran Sehun yang memeluk Seungwan erat.

"Sampai saat itu. Tetaplah disini."

"Disampingku."

.

Mungkin akhir" ini w akan nulis wenhun ff mulu. So, klo bosen gapapa. Toh hobi gue nulis kapel mereka:)

pdahal udh abis ni ff tpi msih dilanjut:):)

Vomment

XOXO,NANS

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now