WenGa

785 86 17
                                    

.

Reccomended Song : Patient - Charlie Puth

yeah, i like all his song so much-

.

Gadis itu terduduk di sofa dengan iphone di dekatkan ke telinga. Wajahnya yang pucat dan wajah khawatir yang ia tunjukkan. Rambut hitam kecoklatannya tercepol berantakan dan gadis itu tampak berantakan. Nada sambung terputus dan ia menurunkan ponsel itu dengan lesu. Ia menatap nama yang ia panggil kemudian menghela nafas.

Wendy meringkuk sembari bersandar pada sofa. Menggelung dirinya yang merasa kedinginan walaupun sudah mengenakan sweater yang kebesaran milik Yoongi. Wendy menciumi lengan sweater yang memiliki bau pemuda itu. Menghela nya dan merasakan rindu.

Ia kembali meraih ponsel untuk memanggil kembali nomor yang sama.

Gadis itu menggigit bibirnya sembari menunggu mendengar suara Yoongi terdengar di ponselnya-namun sampai dering terakhir panggilan itu di gantikan dengan panggilan suara milik Yoongi.

Ia membutuhkan pemuda itu sekarang. Wendy merasakan air matanya menggenang namun ia menyekanya dan menahannya. Dadanya masih sesak karena kejadian beberapa waktu lalu. Kejadian tidak menyenangkan yang ia dapatkan dari agensi juga ke frustasiannya karena debut solo nya yang tertunda. Juga semua masalah dirinya juga yang berkelanjutan.

Wendy membuka lockscreen layar dan menemukan wajah Yoongi disana. Gadis itu tersenyum sedih dan menghembuskan nafas.

"Aku membutuhkanmu."

.

Kepala Wendy tertunduk saat manajernya menyemburkan semua kemarahannya. Gadis itu masih dalam balutan gaun untuk photoshoot nya. Gadis itu hanya memandang lantai dengan pasrah dan diam. Ia meremas kedua tangan miliknya yang terduduk di atas dengkulnya.

"Kau benar-benar-"Lalu manajernya keluar dari ruang ganti tersebut.

Seulgi mendekat dan memegang kedua bahu Wendy, mengelusnya lembut dan membuat Wendy menatapnya. Seulgi menawarkan senyuman dan menepuk pundak gadis itu lembut.

"Semuanya akan baik-baik saja,hm?Percaya padaku."Ujar gadis cantik bermata sipit tersebut.

Wendy hanya mampu mengukir senyum tipis dan bangkit dengan meraih ponselnya. Seulgi membiarkan gadis itu pergi keluar. Wendy berjalan menuju lorong dan bersandar, menarik nafas dan membuka menu telfon. Memanggil nomor yang sama dengan semalam.

Kali ini panggilan itu terjawab.

"Yoong-"

"Maaf, Yoongi hyung lagi sibuk. Ini Wendy noona?"

Wendy harus menelan kekecewaannya karena bukan suara Yoongi yang menyambutnya melainkan suara Jimin.

"Ya. Yoongi dimana?"

Jimin nampak ragu sebentar.

"Hyung barusan saja pergi keluar tapi meninggalkan ponselnya."

"Ah, begitukah?Bisakah katakan padanya aku menelfonnya."

"Nde, aku akan melakukannya. Aku tutup noona"

Pit-

.

Yoongi membuka pintu apartemen tersebut dan mendapati Wendy yang meringkuk di sofa. Pemuda itu melepas mantel dan meletakkan tas nya di meja bundar yang dekat dengan sofa. Ia mendekati Wendy yang sedang memegang ponselnya dan bahunya bergetar.

"Wend-"

Gadis itu bangkit dari sofa dan menarik nafasnya. Wendy berlalu melewati Yoongi dan menuju dapur untuk membuka kulkas. Yoongi terdiam di tempat dan menggenggam tangannya yang tadi hendak memegang bahu Wendy.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now