Comeback(?) WenHyuk

1.1K 99 6
                                    

Reccomended Song : Don't Say No - Seohyun

.

Tap.

Rambut terikatnya bergoyang cepat mengikuti langkah larinya yang tergesa. Peluh sudah bermunculan di dahi dan juga hidungnya. Ia menggenggam sebuah handuk dan sebotol air minum. Ia tak boleh terlambat, tidak tidak. Cukup sudah ia selalu terlambat seperti waktu lalu.

Wendy mempercepat larinya dan membelok tajam menuju sebuah lapangan indoor yang sudah ricuh. Kakinya tak berhenti sampai di situ, setelah tubuhnya memasuki lautan manusia ia bergegas menuruni tangga dan menuju pinggir lapangan yang sudah di huni beberapa gadis yang sama dengannya.

Membawa sebotol air minum dan handuk.

Matanya menangkap siluet Joo Hyuk yang sedang mati-matian memainkan bola dan memantulkannya. Wendy tersenyum lebar dan hendak bersorak namun bisik-bisik gadis di sebelahnya membuatnya enggan.

"Woah?Ia masih berani datang dan menyemangati Joo Hyuk kita?Bukankah ia sendiri yang membuat Joo Hyuk memutuskannya?Ckck."Seorang gadis bermata sipit menunjuk remeh ke arah Wendy yang menahan nafas, menghindari untuk menoleh.

"Menyedihkan sekali."Sahut gadis lain seraya berjalan menjauh dan melirik jengkel ke arah Wendy.

Gadis itu menatap handuk dan botol air mineralnya lalu tersenyum kecil. Ia memang gadis menyedihkan. Bukankah ia memang seharusnya tidak disini?Bukankah ia seharusnya menjauh tapi kenapa ia selalu datang dan kembali datang?

Suara peluit panjang menandakan habisnya permainan dan sorakan bergema di dalam lapangan indoor tersebut. Wendy mendongak untuk menatap senyuman puas mantan kekasihnya, Nam Joo Hyuk. Sang kapten basket yang kini merangkul beberapa teman satu teamnya dengan senyuman. Pandangan Wendy tak pernah bisa kabur dari sosok tinggi tersebut dan begitu pula hatinya. IA tidak bisa berbohong.

Walaupun ia sudah membuat pemuda itu memutuskannya karena alasan konyol dan klasik, Wendy masih tetap mencintai pemuda tersebut. Dan ia bisa apa?

Penderitaannya menjadi kekasih salah satu pemuda terpopuler di sekolah tak pernah berakhir dan ia sudah muak dengan itu. Joo Hyuk memang selalu melindunginya bahkan setiap saat, menyemangatinya dan mengucapkan kata cinta dan sayang tiap malam sebelum ia tidur dan tiap pagi saat ia sampai di sekolah.

Wendy percaya jika Joo Hyuk benar-benar menyayanginya hanya saja hubungan in terlalu berat untuknya. Tidak seharusnya ia menyatakan perasaan pada Joo Hyuk yang beruntungnya menyukainya pula. Terkadang Wendy berfikir, apa yang Joo Hyuk sukai darinya mengenyampingkan wajah manis dan cantik serta kepintarannya dalam hal seni.

Jujur saja, Wendy paling bobrok dalam hal akademi dan ia merasa jauh dari kata kekasih ideal mantan kekasihnya tersebut.

Pandangan Joo Hyuk beralih pada gadis tersebut. Menatap Wendy yang berdiri di pinggir lapangan yang juga memandangnya lurus, dengan sebotol air mineral dan handuk. Hal yang selalu gadis itu lakukan jika Joo Hyuk selesai bertanding. Langkah Joo Hyuk hendak membawanya kesana namun ia menahan langkahnya. Rahangnya mengeras dan ia menarik nafas dalam.

.

"Tinggalkan aku sendiri! Aku sudah lelah menjalani hubungan ini denganmu itu menyakitiku!"

Joo Hyuk terdiam dan merasakan retakan lebar di hatinya. Ia tak pernah berfikir jika Wendy bisa mengucapkan kalimat tersebut padanya secara langsung dan berurai air mata. Hati pemuda itu serasa di remas-remas.

Wendy mengusap air matanya. Penampilannya sangat menyedihkan sekarang, seragam basah dan rambut lepek. Sehabis di guyur satu ember air oleh para fans fanatik Joo Hyuk yang melarang mati-matian hubungan mereka.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now