Ours[FINISHED]

Rewrite ( WENHUN)

.

Reccomended Song : Rewrite The Stars - Zac Efron ft Zendaya (OST The Greatest Showman)

.

Typo Everywhere!

.

Enjoy!

.

WenHun Area! Yang merasa bukan Stay Away-

.

Ajang Ngeluarin Uneg-Uneg. Capek mendem mele eaa wkwkwk

.

(Philip Carlyle)/Zac Efron

You know I want you

It's not a secret I try to hide

I know you want me

So don't keep saying our hands are tied

.

But you're here in my heart

So who can stop me if i decide

That you are my destiny?

.

S.M. Ent.

Langkah kecilnya lambat laun berubah menjadi lari kecil. Ia menaiki lift dan mengecheck ponselnya yang menunjukkan waktu di bagian depan lockscreen. Gadis itu menghela nafasnya dan bergegas saat lift berdenting dan pintu lift menggeser terbuka.

Menyeruak dari dalam lift-Seungwan berlari menuju ruangan yang mereka maksudkan untuk bertemu.

Mendorong hendel pintu dan ia masuk di dalam kegelapan. Matanya berkedip dan membiarkan pintu tetap terbuka, membiarkan cahaya di luar masuk dan membantunya memasuki ruang latihan. Jemarinya mencari tombol lampu dan memencetnya.

Mata Seungwan menatap ke seluruh ruangan saat ia mendapati sosok pemuda terduduk menyandar pada kaca. Memakai topi dan menunduk-ponsel tergeletak di sampingnya.

Sehun tertidur.

Gadis itu merasakan dempuran rasa bersalah dan berjalan menuju sosok tersebut. Enggan membangunkannya, Seungwan memilih duduk di samping pemuda itu dan menyender sembari menarik nafasnya dalam-dalam dan menghelanya.

Ruangan itu hening. Seungwan menoleh pada Sehun yang tertidur dan tersenyum. Kepala Sehun bergoyang dan terjatuh berkali-kali. Gadis itu menahan tawanya dan menawarkan bahunya sebagai sandaran kepala Sehun.

"Sepertinya lelah sekali,hm?"Gumam Seungwan saat mengusap pipi Sehun lembut.

Seungwan merasakan rasa kantuk saat hanya duduk terdiam disana. Ia berkali-kali menguap dan mengusap kedua matanya. Ia meraih ponsel dan mendapati pesan membernya disana-menanyakan keberadaannya dan kekhawatiran Irene.

Jam 2 pagi.

Setidaknya mereka menghabiskan waktu berdua malam ini. Saling membagi rasa lelah dan kantuk. Membagi sandaran. Seungwan mensyukuri hal kecil tersebut walaupun ia menginginkan percakapan singkat.

Seungwan hendak meletakkan ponsel perlahan ke lantai ruangan. Sayangnya, ponselnya meleset dari genggamannya dan berdentum ke lantai ruangan. Seungwan berjengit dan melirik Sehun yang nampaknya terganggu dan mengangkat kepalanya. Seungwan mengutuk dirinya untuk membangunkan Sehun dari tidurnya.

Sehun menguap dan membuka kedua matanya. Merasakan jika tangannya hangat. Sehun menoleh untuk menatap sepasang mata yang kini tersenyum padanya.

"Malam?"Sapa Seungwan.