-The End-[FINISHED PART 2]

912 89 27
                                    

Reccomended Song : The End - Little Mix


.

Typo Everywhere!

.

Enjoy!

.

.

Wendy menatap jam kamarnya lelah. Sudah kesekian kalinya suaminya itu pulang malam tanpa pemberitahuan. Ia melirik ponselnya berharap ada notifkasi dengan nama suaminya disana tapi nihil. Hanya angka besar yang menunjukkan jam yang menunjukkan pukul 23.45 PM. Wanita itu memilih untuk bangkit dan membuka selimutnya-berjalan turun dari tempat tidurnya dan mengeratkan cardigan rajutnya.

Menuruni tangga dan menuju dapur, ia menatap bingung sebelum membuka kulkas dan menemukan beberapa kotak susu, botol jus juga air mineral. Wendy menatap lemari dapur-menutup kulkas dan membuka lemari. Lalu meraih tempat kopi untuk menyeduhnya.

Menuangkan air panas-hujan rintik masih berjathuan sejak sore tadi. Mengirimkan kesejukan yang seharusnya membuat Wendy mengantuk tapi mengetahui jika Sehun belum pulang membuatnya tetap terjaga penuh kekhawatiran.

Bunyi pintu terbuka membuat Wendy melepaskan tatapannya dari cairan hitam mengepul tersebut. Berjalan perlahan menuju pintu depan-menatap sosok jangkung yang kini basah dengan baju berantakannya. Entah kenapa jantung Wendy berdebar sakit-

Jarang sekali-Sehun pulang amat berantakan. Seolah terburu-buru dan pria itu jarang pulang malam.

Namun begitu-Wendy mengulas senyum menenangkan untuk sosok yang ia cintai. Sehun menatap Wendy yang mungil berjalan di lorong sebelum sampai di hadapannya. Sehun menatap penampilannya dan menghela nafas-

Sehun ingin berucap namun tangan mungil Wendy sudah meraih jas nya juga melonggarkan dasinya yang tidak rapi sembari berjinjit.

Lagi-Wendy harus menahan pedih saat mencium harum lain dari tubuh Sehun. Jika ia tidak sadar-ia sudah mencengkeram kerah Sehun terlalu lama.

"Naiklah-aku akan menyiapkan air panas. Kau ingin makan malam?"tanya Wendy seolah ia tidak mengetahui apapun. Ia mengalungkan dasi hitam itu di lengannya dan jas di lengan yang sama. Jemari Wendy menelusuri rambut hitam Sehun yang berantakan sambil tersenyum.

Sehun menatap sosok mungil itu sakit. Hanya sakit. Pria itu merasakan hujaman rasa bersalah saat melihat tatapan sayang dan cinta istrinya.

"Sehun?Kau ingin makan malam atau langsung tidur?"Ulang Wendy sekali lagi.Sehun menatap kedua manik Wendy sebelum terenyum lelah dan mencium pipi Wendy gemas.

"Aku ingin sekali makan tapi aku terlalu lelah. Boleh aku tidur?"

Wendy tersenyum."Tentu saja. Night."Gumam Wendy sebelum berbalik dan kembali menuju dapur.

Meninggalkan Sehun dengan jutaan rasa sakit dan bersalahnya. Pria itu menatap sosok itu hingga ia memasuki dapur sebelum ia berdecak dan menghela nafas amat panjang-menatap pigura mereka berdua yang tertawa bahagia di ruang keluarga.

"Maafkan aku."Ucap pria itu lirih dengan nada menyesal.

Lalu dengan langkah lebar ia menaiki tangga.

Sosok wanita itu mematung berdiri di pintu dapur-menatap kosong ke depan setelah mendengar ucapan tak terduga dari Sehun. Wendy menitikkan air matanya dan menangis dalam diam sembari memeluk jas suaminya erat.

.

Wanita itu kembali melamun. Melamunkan hal yang sama setiap harinya.

Menatap taman rumahnya dengan segelas teh hangat mengepul-Sehun pergi kerja tapi ia kembali pulang membawa seorang gadis cantik. Sehun mengenalkannya sebagai kolega nya-rekan kerja samanya. Tapi Wendy tak yakin, karena kedekatan mereka yang amat nyata di depan mata Wendy.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now