Us (JaeDy)

1K 100 19
                                    

Reccomended Song : All I Wanna Do – Jay Park feat Hoody & Loco

.

Wendy mengaduk smoothie ice nya dengan wajah datarnya. Sedangkan pemuda di hadapannya hanya asik ngobrol dengan sahabatnya. Gadis itu melirik bagaimana asiknya mereka berdua bercanda beda dengan dirinya yang memilih diam dan mengamati dua orang tersebut.

Ia melirik jam yang tertera pada iphone miliknya dan mendesah lelah. Sudah 2 jam, cukup sudah ia menjadi nyamuk. Dan juga memendam sesuatu yang membuat dadamu sesak adalah hal terburuk yang selalu ia lakukan. Wendy menyeruput habis smoothie nya dan mengambil iphone lalu beranjak.

Dua orang itu berhenti bicara dan menatap Wendy yang sudah berjalan menuju kasir.

Melihat perubahan mood dari Wendy, Jaebum berdiri menyusul Wendy dan meninggalkan Seulgi yang menatap bingung sahabatnya.

“Wen-Hei. Wendy.”Jaebum merarih lengan Wendy dan membalik badan gadis itu dalam satu sentakan. Gadis itu memasang wajah datar nya dan berusaha mengabaikan apapun yang pemuda itu katakan.

Jaebum menatap Wendy dan melirik jam tangannya. Dan pemuda itu merutuki dirinya sendiri.

Mian. Aku yang mengajakmu tapi-“Wendy melepas genggaman tangan Jaebum dan menghela nafas lelah untuk kedua kalinya.

Gadis tersebut enggan menanggapi apapun, mood nya sedang buruk sekali. Wendy memilih untuk berbalik dan memesan satu cup ice coffee untuk ia minum di perjalanan pulang. Sedangkan Jaebum masih berdiri di belakang Wendy, menunggu gadis itu selesai membayar.

Wendy meraih kartu atm nya kembali , berbalik dan berjalan melalui Jaebum yang tersentak karena Wendy menghindarnya. Ia merauh wajah nya kasar. Ia lupa jika Wendy sangat benci di perlakuakn seperti ini. Ia yang mengajak Wendy untuk bertemu lalu tiba-tiba Seulgi datang bergabung bersama mereka.

Seulgi mendekat ke arahnya.”Maaf. Aku tak seharusnya bergabung.”Gadis itu berucap dengan wajah bersalahnya. Jaebum tersenyum.

“Ani. Aku yang salah karena mengabaikannya.”

.

Gadis itu menatap malas Jaebum yang berdiri di depan pintu apartemennya. Wendy hendak menutup pintu itu dan tentu saja Jaebum menahannya. Wendy terkejut kala pintu itu tersentak terbuka, Jaebum masuk lalu menutup pintu tersebut. Mereka berdua kini berhadap-hadapan.

Wendy memalingkan muka lalu berbalik dan menuju kamarnya.

“Marah?”Tangan Jaebum menahan lengan Wendy. Kini, gadis itu sedang berusaha untuk tidak menyumpah pemuda tersebut. Jika tahu kenapa masih bertanya?

“Pulanglah.Aku sedang tidak mood menghadapimu.”Kembali, Wendy menyentak tangannya untuk lepas lalu berjalan masuk ke dalam kamar, membanting pintu keras.

Jaebum memilih duduk di sofa dengan TV di hadapannya.

Pemuda itu menatap pigura yang berisi fotonya bersama Wendy tergeletak di meja bundar tepat di hadapannya. Ia meraih pigura tersebut dan tersenyum kecil kala menatap foto tersebut dan bayangan masa-masa tersebut pun membayang.

Wendy adalah gadis dengan kepribadian hangat. Gadis yang sudah bersamanya sejak sekolah dasar. Tentu saja Jaebum hampir mengetahui semua tentang Wendy.

Sudah menjadi hal umum jika mereka di sangka pacaran yah walaupun ia sedikit mengharapkan tersebut tapi ada satu sosok lagi yang baru saja memenuhi hatinya, membuatnya bimbang.

Jaebum berdiri dan mengetuk pintu kamar Wendy. “Aku masuk.”Ucap Jaebum.

Pintu terbuka, Wendy sedang berbaring membelakanginya dengan memeluk guling. Jaebum melepas jaketnya dan duduk di pinggir tempat tidur. Pemuda itu tak bisa mengetahui jika Wendy benar-benar tidur atau hanya sekedar berbaring.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now