Stay (MarkDy)

1K 90 4
                                    


Reccomended Song : Stay - Blackpink

Utk yg req smoga suka : def_0421 dan faaabjeeii

Ia berjalan menyusuri tapak tapak tak kasat mata pada pasir putih. Kadang menatap kedua kakinya yang terus berjalan kadang menyipitkan matanya saat menatap cahaya matahari yang hendak berganti.

Senyum tipis terukir dan lama-lama sebuah senyuman tulus terlukis, entah karena apa ia tertawa.

Rambut kepang nya ikut bergerak lembut menyamai gerak tubuhnya.

Senja hendak menutup hari, menyampaikan pada umat manusia jika waktu istirahat telah tiba. Dan ia yang berjalan di atas pasir putih , tapak tanpa tujuan.

Tap.

Tapak santainya berhenti dan ia perlahan mendongak kemudian berbalik menghadap lautan dengan sebuah garis menjadi ujung. Dimana matahari akan tenggelam dan terganti bulan.

Deru ombak menampar karang.

Kedua matanya terkatup merasakan hembusan angin laut menerpa wajahnya pelan. Menyibakkan sisa sisa rambut pirang miliknya.

Gaun putih selutut miliknya melambai. Kedua tangannya memeluk dirinya sendiri.

Tap.

Sebuah tapak berhenti tepat dibelakangnya. Di belakang gadis yang mengatupkan kedua matanya.
Sebuah mantel tersampir lembut , menutup kedua bahunya yang terbuka.

Perlahan sebuah senyum kembali terukir di wajah gadis itu. Senyum tipis dan lelah.

"Ini bukan akhir Seungwan."Suaranya. Seungwan membuka kedua matanya. menatap setengah matahari yang perlahan hilang.

Sebuah tangan merengkuh pinggangnya, tangan tegap dan kokoh. Pemuda itu meletakkan dagunya di pucuk kepala Seungwan setelah menciumnya cepat.

Kehangatan yang Seungwan rindukan. Kembali.

Namun sementara.

Seungwan mengambil nafas.
"Ini sudah.."

"Berakhir Mark."Pelan, gadis itu kembali membuang nafas.

Makin erat. Mark enggan melepas tubuh mungil itu dari pelukannya. Kedua tangan Seungwan tak lagi memeluk dirinya sendiri kini ia menggenggam erat tangan yang memeluknya.

"Aku akan membawamu pergi. Tidak peduli jika aku yang terluka. Ini semua tidak adil untuk kita."Serak dan penuh putus asa Mark menyampaikannya.

Seungwan menyenderkan kepalanya di dada Mark. Hal biasa yang ia lakukan kala lelah.

"Takdir bukan hal yang bisa kau mainkan sesuai keinginanmu. Aku lelah dengan semuanya. All of it. It's tiring."

Langit perlahan gelap. Dan kilau butiran air menetes dari pelupuk mata Seungwan. Isak tangis sang gadis membuat pemuda itu semakin membawanya erat dalam pelukan.

Sedangkan kedua tangan Seungwan memeluk erat kedua lengan Mark.

"Akh..Akhh.. M-ark.."Sebuah rintihan keluar dari mulut Seungwan.

Tubuhnya lunglai , jatuh ke pelukan Mark. Perlahan Mark membalik tubuh gadis itu, tersirat kerut kesakitan pada wajah cantik itu tapi entah kenapa Seungwan memilih tetap tersenyum.

"Tuhan memi-liki alasan. Perca-yalah."Ucap Seungwan terbata. Kembali tubuhnya hendak luruh dan Mark membawanya untuk duduk di atas pasir putih.

Kedua mata pemuda itu berair. Ia tahu ini cepat atau lambat akan terjadi.
Seungwan tertidur di pangkuan Mark dengan genggaman erat dan hangat yang di berikannya.

Seungwan tersenyum dan meraba wajah Mark. Pelan dan pasti, mengingat tiap kenangan mereka. Saling mencintai. Suka dan duka serta lara.

Satu butiran kembali lolos dari kelopak mata Seungwan. Dan tiba saatnya ledakan rasa sakit mendera kepalanya.
Kedua mata Seungwan mengatup dan menahan erangan kala penyakit itu melumpuhkan dirinya.

"Seungwan.."Lirih Mark saat mendapati kekasihnya tengah melawan maut.
Kedua mata Seungwan kembali terbuka dan lelehan darah keluar dari hidung Seungwan.

Mark menangis sambil mengusap darah yang kini deras mengalir. Wajah Seungwan pucat pasi.

"Apa kau mencintaiku Mark?"Guman Seungwan lemah dengan senyum tipisnya.

Dan sebagai jawaban tanpa kata Mark mencium bibir Seungwan lembut dan lama. Membuat Seungwan merasakan segala emosi bergumul dan membuat dadanya semakin sesak. Meninggalkan Mark dan keluarganya adalah hal terberat.

Walaupun sakit terus mendera , Seungwan rela jika hanya itu cara agar ia bisa lebih lama bersama orang yang ia sayangi.

Ciuman itu terlepas dan Seungwan mengukir senyum lebarnya begitu tulus.

Tangannya terangkat, mengelus pipi Mark dan butiran air mata deras mengalir.

"Jang-an lup-akan makan si-ang. Sa-rapan dan ma-lam. Jangan menangis untukku aku tak suka. Kau berhak bahagia lebih dari diriku."Kata per kata itu menyentuh Mark.

Dengan tenaga tersisa Seungwan mengangkat tubuhnya dan mengecup pipi Mark lembut kemudian tersenyum .

"Aku pamit padamu dan malam serta dunia."

Tubuh gadis itu melemas ke dalam pangkuan Mark. Kedua mata itu terkatup dan enggan membuka kembali.

Tangan kanan Mark mengusap pipi dingin Seungwan dan tersenyum pedih.

.

Hey
Yo
Kembali lagi bersama saya-
Maap banget kalo lama hiks, ide tak memadai.
Inilah hasil req untuk MarkDy.
Semoga suka.Sori ku buat sad end. Kebawa perasaan pas denger lagu Stay-Blackpink.
Yg req lain otw ya
Semoga suka. Maap ya kalo sad end.

XOXO Nans~

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now