You (WenKook)

1.7K 155 15
                                    

Wendy View

Telat. Aku benar-benar telat dan ini malapetaka!

Prof. Kim tidak akan segan-segan menuliskan huruf D pada nilai akhirku dan jika itu terjadi kerja kerasku bergadang semalaman hanya untuk menuntaskan lukisanku hanyalah angan belaka.

Masih dengan berlari , aku memasuki halaman kampus. Keringat sudah mengalir dari dahi hingga dagu , bahkan kemeja putihku sudah menampakkan tanktopku karena basah oleh peluh. Mataku melirik jam tangan yang menunjukkan pukul 08.40 dan kelas Prof. Kim dimulai tepat jam 9.

Salahkan semuanya pada Kai yang tidur seperti orang mati. Susah di bangunkan dan lamban. Apa dosaku memiliki kakak sepertinya?

Bruk!

Aku menabrak sesuatu yang keras dan badanku terpental jatuh dengan pantatku menyentuh lantai terlebih dahulu. Sungguh ironi di pagi hari. Tak tahan dengan sakit yang menjalar dari tulang ekorku ke seluruh tubuh , aku meringis dan mengeluarkan sumpah serapah.

"Aw.. Sa-kit. Ka-meraku!Kameraku!"Seseorang tengah histeris di depanku , mataku terbuka dan menampakkan sosok pemuda yang err-tampan. Ia memiliki tindik di telinga kanannya dan sebuah kamera SLR terkalung di lehernya , pemuda itu berusaha bangun tanpa membantuku , sial.

Dengan menahan sakit yang luar biasa , aku bertumpu pada dinding koridor dan berdiri tegak. Ringisan sakit kembali keluar dari mulutku. Sadar jika ada seseorang yang terluka , pemuda itu berhenti memandangi kameranya dan menatapku , matanya membulat.

"Ah!We-wendy sunbaenim.. Apa kau baik-baik saja?Ma-maafkan aku."Pemuda itu membungkuk berkali-kali kemudian menatapku yang masih berusaha berdiri dengan pandangan khawatir.

Aku mengangguk dan menatap jam tanganku. 08.50! Ya tuhan!

"Oh my god! Prof.Kim gonna kill me!"Aku bergegas mengambil buku-buku yang berserakan namun karena pantatku kembali berdenyut , aku kembali berdiri dan meringis untuk kesekian kalinya.

Pemuda yang tertabrak tadi berusaha membantu mengambilkan buku-buku yang berserakan di lantai. Ia menyerahkannya dan menatapku takut-takut.

"Te-terima kasih. Maaf sudah menabrakmu."

"A-h! Aniyo , aku yang meminta maaf sunbae."

Kakiku melangkah kembali berjalan cepat menuju kelas , walaupun sakit itu masih ada dan bertambah ngilu. Sesampainya di kelas , aku menghela nafas lega karena Prof.Kim belum ada di depan dengan segera aku melangkah menuju barisan kedua dari belakang dengan tertatih-tatih.

"Eoh?Wendy!"Joy berdiri tegak dari kursinya dan menghampiriku serta mengambil alih seluruh buku yang berada di pelukanku. Aku mengucapkan terima kasih dengan lirih dan berjalan ke tempat dudukku.

Aku bernafas lega setelah sampai di kursi dan mengusap dengkulku yang juga menghantam lantai.

"Neo gwaenchana?Apa yang terjadi?Tumben telat?"Gadis berambut pendek itu memberondongku dengan pertanyaan. Aku menatapnya malas dan hanya mendiamkannya.

Joy menatapku masih dengan wajah penasarannnya. Belum selesai dengan Joy , Baekhyun datang dengan buku sketsanya namun setelah sampai di depanku ia mengerutkan dahinya , menatapku aneh.

"Ya , apa yang terjadi?Kau tampak kacau."Sahut Baekhyun sambil mendudukkan dirinya di depanku.

"Begadang.Telat.Menabrak adik kelas."Joy dan Baekhyun saling bertatap bingung kemudian mengangguk maklum.

Baekhyun menyerahkan buku sketsanya dan membukanya tepat di halaman kelima , menampakkan desain sketsa kasar baju pengantin.

"Bagaimana?Kau suka?Aku sudah membuatnya se simpel mungkin tanpa banyak renda ataupun segala hal yang kau jelaskan kemarin."Mataku mengambil alih buku sketsa Baekhyun dan menatap arsiran-arsiran halus Baekhyun dengan cermat.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now