Conviction [WenHun]

1.4K 149 57
                                    

Reccomended Song : Say You Won't Let Go - James Arthur
.
.

Wendy duduk termenung di sofa. TV dalam keadaan menyala ia dan mendiamkan elektronik itu dalam keadaan tetap menyala setelah selesai menayangkan acara award terbesar yang selalu diadakan di akhir tahun beberapa jam lalu. Ya, mereka memang tak ikut dan tidak mendapatkan award namun bukankah itu wajar.

Kadang roda berputar. Tak selalu di bawah dan tak selalu di atas.

Tok Tok.

Suara pintu apartemennya terketuk. Ah, Wendy sedang tak tidur di dorm ia sedang ingin menyendiri di apartemen yang ia sewa beberapa bulan lalu. Gadis itu menatap jam dinding yang menunjukkan pukul mendekati fajar. Wendy bingung siapa gerangan yang datang ke apartnya di malam hari. Apakah sasaeng?

Ting.
Satu notifikasi masuk ke dalam benda persegi panjangnya.

'Aku di depan.'

Wendy mematikan handphone dan mengambil sweater panjangnya sebelum membuka pintu. Merapikan diri dan mengikat rambut hitamnya rendah. Ia berjalan menuju pintu dan menatap lubang kecil di pintu.

Ia menghela nafas sebelum membuka pintu.

Cklek.

"Sehun."

Pemuda bermasker itu hendak masuk dan Wendy mempersilahkannya kemudian menutup pintu. Sehun membuka sepatu,masker dan Wendy membantu pemuda itu membuka mantel untuk di gantungkan di gantungan.

"Kau langsung terbang ke Korea?"Tanya Wendy sambil berjalan ke dapur membuatkan coklat panas untuk Sehun. Pemuda itu mengikutinya dari belakang dan mencuci tangan.

"Hem."Guman Sehun mengiyakan.

"Setahuku tak ada pesawat take off pada tengah malam."Celetuk gadis itu kembali. Sehun hanya diam dan Wendy sudah terbiasa dengan sikap tenang serta diam Sehun.

Dan mungkin Sehun mengambil jadwal pesawat segera setelah acara selesai.

Wendy selesai dengan coklat panas dan menyerahkannya ke tangan Sehun. Pemuda itu tersenyum dan berjalan menuju sofa diikuti Wendy.

Sehun mengernyit kala melihat TV masih dalam keadaan menyala dan ia tahu betul Wendy tak terlalu suka menonton TV malam-malam.

"Kau menontonnya."Dan itu bukan sebuah pertanyaan.Sehun duduk di sofa.

"Tentu saja. Kau tampan disana."Wendy mendudukkan dirinya tepat di samping Sehun menyenderkan kepalanya di bahu lebar Sehun.

"Kau tidak tidur?"

Gadis itu menggeleng dan menguap."Aku menunggumu."

Sehun terdiam dan tersenyum tipis kemudian menggerakkan tangannya untuk mendekap bahu Wendy membuat gadis itu lebih nyaman.

"Sekarang tidurlah.Aku disini."

.

Morning 07.35

"Wannie kau tidak tidur di dorm?"

"Aniyo.Aku tidur di apart. Ada apa eonni?"

Terdengar desahan nafas disana."Apa ada Sehun disana?"

Wendy menghentikan gerakan memotong wortel. Ia menoleh, mendapati Sehun tengah tertidur di sofa dengan selimut membungkus badan jangkungnya.

"Ya.Memang ada apa?"

"Suho mencarinya.Ia terbang ke Seoul terlebih dahulu tapi ia masih memiliki schedule disana."

Ah.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now