WenV

906 105 12
                                    

.

Reccomended Song : The Truth Untold - BTS ( Seokjin,Jimin,Taehyung,Jungkook) ft Steve Aoki

.

Typo Everywhere!

.

enjoy!

.

Yang ku genggam hanyalah bayanganmu.

Dengan diriku yang merupakan kegelapan.

Ya,

Karena cahayaku sudah pergi.

.

Sebuah pukulan bogem membuat tulang pipi Taehyung berderak dan ngilu. Tubuhnya limbung, alhasil punggungnya menumbur dinding bata keras. Kepalanya terkulai dan sebuah cengiran dan tawa sarkas muncul di balik bibir penuh darah tersebut.

Taehyung mendongak sembari bersandar dan melebarkan senyumannya dengan ringisan kecil dari bibirnya yang robek.

"Hanya segini yang kudapatkan hari ini?-"Ucap pemuda terluka tersebut.

"-ayah?"

Cengiran Taehyung berubah menjadi lengkungan tipis. Kedua tangannya terkepal dan matanya menunjukkan tatapan menantang. Pemuda itu menarik diri untuk tidak bersandar, tubuhnya kembali oleng namun ia berhasil menjaga tubuhnya tidak tumbang. Setelah semua pukulan yang diberikan ayahnya.

Pria paruh baya tersebut mendengus dan dengan tanpa rasa kasihan menendang tulang kering anaknya. Taehyung jatuh berlutut dengan teriakan teredam.

"Jika kau hanya bermain-main dan tidak menghasilkan uang. Lebih baik kau mati saja."Setelah mengucapkan kalimat tersebut. Pria yang dahulunya pemuda itu panggil ayah pergi dari gang tersebut kembali ke keramaian jalan.

Taehyung mengepalkan tangannya hingga memutih. Menekan semua rasa sakit ragawi juga hatinya. Ia tidak ingin menangis tapi tetesan air mata bercampur dengan aliran keringat juga darah. Ia tidak menangis sedih, Taehyung menangisi ketidakberdayaannya dan ketidakmampuannya.

Sosok yang terluka itu berusaha mendudukkan diri dan bersandar pada dinding bata dingin itu kembali. Menarik nafas yang teramat susah juga menyesakkan. Mengusir semua masalah duniawi miliknya dan mencoba mengingat seseorang yang menjadi satu-satunya alasan ia tetap disini. Alasan dirinya hidup?

Mungkin,batin Taehyung dengan tawa kecil.

Dengan tulang keringnya yang masih terasa nyeri dan luka robek di bibirnya, Taehyung mencoba bangkit dan berjalan keluar gang menuju café tempat ia bekerja. Oh, seragamnya pun sudah berlumur darah. Tidak apa-apa Seokjin pasti akan mengerti. Ia harus bergegas sebelum terlambat.

Seseorang menunggu kedatangannya.

.

Gadis itu menatap pintu dengan sabar. Menghitung dalam hati kapan pintu akan terbuka dan menampakkan sosok yang ia rindukan satu malam ini. Memikirkannya saja membuat gadis itu tersenyum. Ini sudah pukul 1 lewat di siang hari tapi sosok itu belum juga datang.

"Apa Taehyung masih bekerja?"Gumam gadis itu berpaling menuju jam dinding.

Wendy menatap kertas yang berada di pangkuannya. Senyumnya kembali merekah. Ia tidak sabar memberitahukannya kepada Taehyung soal kesembuhannya.

Srek-

"Tae!-Oh?"

Sosok yang berdiri disana bukanlah Taehyung. Melainkan Seokjin yang memegang sebuket bunga lily yang selalu Taehyung bawa jika pemuda itu mengunjunginya.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now