Separated (WenYeol)

1.6K 162 13
                                    

Reccomended Song : Goodbye - TAEMIN (SHINee) (Korean Ver)

.

Chanyeol berlari semakin cepat. Tangannya menarik tangan seorang gadis erat, untuk terus berlari tanpa henti.

Raut cemas tercetak jelas di wajah kedua insan tersebut. Chanyeol dengan wajah babak belur yang sudah membiru dan Wendy yang sudah terlalu lemah dan lelah.

Suara derap langkah lari mereka beradu dengan langkah cepat sang pengejar yang berjumlah 15 orang.

Lawan tak imbang. Membuat mereka harus melarikan diri sejauh dan secepat mungkin dari kejaran para pengincar.

Chanyeol melirik Wendy yang sama kacau dengannya. Ia merutuki dan menyumpahi dirinya sudah melibatkan gadis tak berdosa dalam dunia kelamnya.

Jalanan sudah lengang di tengah malam. Chanyeol memutar otak untuk tetap menjaga jarak sejauh mungkin dari pengejar.

Dor!

Ledakan pistol berhasil membuat Wendy berteriak ketakutan. Gadis itu kini jatuh terkulai di aspal jalan.

"Yeol-ah... selamatkan aku. Jebal."Isak gadis itu sambil terengah dan menangis.

Wendy sudah tak tahan untuk berlari lebih jauh. Kakinya sudah berteriak dan enggan di gerakkan.

Chanyeol, sang tumpuan ikut terduduk dan merengkuh Wendy erat.

"Pasti. Kita akan selamat,Wan-ah."Chanyeol membantu Wendy berdiri untuk melanjutkan pelarian mereka.

Kembali, mereka merajut langkah menyusuri malamnya Seoul. Mereka jauh dari keramaian yang membuat semua bertambah runyam.

Dalam keadaan ramai mereka bisa menyembunyikan diri lebih mudah. Dan sekarang mereka hanya bisa membaur dengan kegelapan dan mencoba tak membuat suara di antara heningnya malam.

Jantung Chanyeol berpacu lebih keras sama halnya dengan otaknya.

Matanya menagkap bangunan tak terpakai yang bertingkat. Chanyeol menggiring Wendy menuju basemen dan menaiki sebuah tangga.

Menaiki lift mempermudah pengejar mengetahui letak lantai yang mereka tuju. Tapi melalui tangga dapat melambatkan mereka berjalan dan bersembunyi.

Dua pilihan yang sama-sama mengundang resiko tinggi namun tetap harus memilih. Jika tidak, sama halnya mereka menyerahkan diri.

"Atap."Lirih Wendy. Chanyeol menatap Wendy yang sudah benar-benar lelah. Rambut coklatnya sudah berantakan dan kusut, luka gores dan lebam sudah memenuhi sekujur tubuhnya.

Chanyeol memandang ragu Wendy dan pertimbangannya. Namun, ia menatap gadisnya yang sudah tak berdaya.

Jika memang garis hidupnya sudah tergores jelas, dan inilah takdirnya untuk apa. Ia selamat ataupun mati , semua pasti sudah terukir di buku takdir masa depannya.

Ia hanya mencoba untuk membuat takdir itu berubah dengan usahanya.

Semua tak akan sia-sia pada akhirnya. Mereka sudah berusaha.

"Kajja."Chanyeol mengeratkan genggamannya dan membantu Wendy menaiki tangga.

Wendy takut, semuanya berakhir malam ini. Ia menatap peluh Chanyeol dan darah yang sudah mengering pada pelipisnya.

Hatinya seakan teriris. Beginikah takdir mereka berdua?

Namun, ia tidak menyesal mencintai seorang Park Chanyeol. Sang Mafia.

Tapi, julukan yang seharusnya pantas di takhtakan pada seorang yang tak memiliki hati dan perikemanusiaan tidak terlalu tepat untuk pemuda itu.

Ia hanya melindungi dirinya yang lemah dengan tameng keras dan tak tertembus. Dan kini Wendylah yang berhasil menguak semua nya.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now