Souls (WenGyu)

1.6K 142 7
                                    

[Ada adegan 18+ dikit. So , be wise guys.]

Enjoy~

.

Gadis itu terus berlari sekuat tenaga. Berteriak meminta pertolongan kepada siapa saja yang mendengar suaranya. Hujan yang sedang mengguyur kota London seakan tak ingin berhenti. Sia-sia saja gadis itu berteriak , rintik hujan itu melalap habis suaranya.

"Tolong!"Kaki gadis itu sudah di penuhi luka. Bahkan sebuah luka menganga yang kini masih mengucur meninggalkan jejak di aspal jalanan terdapat di betis gadis itu.

Hela nafasnya sudah tak teratur. Yang ia harapkan sekarang hanya selamat dari kejaran pemuda itu. Dari kejaran seseorang yang akan membawa dan mengurungnya tanpa kesempatan untuk melihat kembali dunia luar.

Tangannya yang terkepal memutih , bibirnya membiru , asap keluar di setiap ia menghela nafasmnya. Rambutnya panjang sudah basah dan lepek dan ia sudah lelah bermain kejar-kejaran dengan orang itu.

Wendy berbelok sengit di sebuah gang sempit.

Pyar

Genangan air kotor tak sengaja terinjak dan membuat seluruh bajunya berlumuran lumpur. Dan sungguh sayang , keseimbangannya juga pun hilang. Ia jatuh terduduk di dalam genangan.

Ia berusaha berdiri namun segala serangan rasa sakit mendera seluruh tubuhnya. Luka sabetan di betisnya tak kunjung berhenti mengucurkan darah. Genangan air kotor itu kini melebur dengan merahnya darah miliknya.

Matanya menatap nanar di ujung gang , menantikan pengejarnya yang mungkin akan menangkapnya disini. Seluruh tubuhnya bergetar saat menunggu detik-detik sampainya tuan nya itu.

Memorinya terngiang ke pada kejadian yang menimpanya saat tinggal bersama Tuan-nya tersebut. Gadis itu hanya sebagai pemuas nafsu di kala malam , air matanya mengalir karena ingatan itu kembali menghantuinya dimana harga dirinya di rebut paksa oleh pemuda yang ia sebut 'Tuan'.

Tap...tap...tap...

Sebuah bayangan berjalan mendekat menuju gang. Wendy kembali berusaha berdiri dan ia berhasil , ia kembali berjalan perlahan dengan menahan jutaan pedih di sekujur tubuhnya. Tangannya memegang dinding bata sebagai penyangga.

Jantungnya berdegup kencang saat tapak kaki itu kian mendekat. Kepalanya sesekali menoleh ke belakang dan juga tak berusaha mebuat keributan.

"Where you going , sweetie?"

Tubuh gadis itu berjengit dan mempercepat langkahnya saat mendengar suara mengerikan tersebut. Tangisnya kian menjadi saat ia merasakan badan pemuda itu kian mendekat ke arahnya.

"Bairkan aku pergi! Ti-tidak! Jangan bawa aku ke sa-Akh!"Pemuda itu mengambil alih pinggang Wendy dan membawa tubuh gadis itu menghantam dinding gang.

Wendy meringis karena ngilu yang menjalar ke seluruh tulang belakangnya. Nafas hangat pemuda itu menerpa wajahnya yang kini memucat. Tangan pemuda itu berpindah untuk mencengkeram kedua tangannya erat.

"Sudah berapa kali kau membuatku mengejarmu seperti ini , huh?"Suara berat dan serak itu berdengung di telinganya. Kepala gadis itu mendongak untuk menatap wajah Tuan-nya tersebut.

Mata Mingyu menatapnya tajam , mata merah menyala milik pemuda itu membuat seluruh badan Wendy bergetar hebat. Ia sungguh ketakutan. Bagaiman bisa ia mempunyai Tuan yang bukan manusia.

Mingyu menghirup dalam-dalam aroma darah yang mengalir di leher Wendy. Dan perlahan pemuda itu menjilat leher gadis itu perlahan. Membuat Wendy mendesah tak karuan.

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now