WenKook(2)

669 102 10
                                    

.

Reccomended Song :

- Charlie Puth - As You Are ft Shy Carter

- Charlie Puth - If You Leave Me Now ft Boyz II Men

.

London-

Gadis itu mengeratkan mantelnya dan memegang erat cup kopi berisikan americano panasnya. Dengan langkah yang menyusuri jalanan kota London di malam hari. Wendy menghembuskan nafas putihnya. Ia mendekat pada kerumunan dan mendengar senandung lembut dari suara dalam seorang pemuda yang tengah menyanyi.

Wendy melambatkan langkahnya saat mendengar salah satu lagu yang akhir-akhir ini ia dengarkan. Salah satu lagu Charlie Puth dengan judul As You Are.

"i never break your heart again-"

Ia sampai ke depan kerumunan pada saat yang tepat saat bagian reff kembali pemuda itu nyanyikan.

Wendy mengharapkan seorang pemuda London dengan gitar dengan dudukan lusuh tapi disana terduduk pemuda tampan berwajah asia. Ia tidak menenteng gitar melainkan orang lain yang memainkannya, dirinya duduk di kursi tinggi dengan stan mic di hadapannya. Seorang pemuda lain duduk di samping kanannnya.

Hoodie hitam juga piercing di telinga kirinya juga kaos putih dengan jaket leather juga boots berwarna coklat muda.

Wendy sontak tersenyum saat bagian reff itu mengalun.

"i would take you as you are-"

Pemuda itu memandangnya. Menaikkan satu alisnya dan sebuah senyuman kecil tercipta di bibirnya. Wendy mengerutkan dahinya dan terkekeh geli melihat gerakan kecil pemuda itu padanya. Pemuda di sampingnya mulai memainkan rapp yang di nyanyikan Shy Carter.

Setelah itu Wendy menikmati deretan lagu lainnya yang mereka mainkan.

Wendy hendak meninggalkan stan tersebut saat lagu If You Leave Me Now mengalun. Gadis itu yang tadinya sudah hendak keluar dari kerumunan kembali berbalik. Langsung saja matanya menatap mata pemuda yang kini sedang bernyanyi.

Selanjutnya, yang Wendy bisa dengarkan hanya suara pemuda tersebut dan juga pandangan mereka yang tak putus.

"cause girl, if you leave now."

"If you give it up and just walk right out."

"You will take the biggest part of me."

"And all the things that I believe."

"Baby, if you leave me now."

...

Salah satu pemuda itu menyenggolnya dan tatapan mereka terputus karena pemuda itu menoleh. Wendy menarik nafasnya yang tadi ia tahan. Ia menyadari jika kerumunan nampak menatapnya dengan pandangan aneh. Ia memandang ke kanan dan kiri lalu ke sang penyanyi pemuda asia tersebut.

Mendengar pembicaraan mereka dalam bahasa ibunya,Korea.

"Kenapa kau berhenti bernyanyi,Kook-ah?"Gumam salah satu pemuda padanya-pemuda yang memainkan gitar-

Pemuda di samping kanan vokalis tersebut terkekeh dan melirik Wendy yang masih berdiri bingung. Ia menendang kaki pemuda memegang gitar tersebut dan mengedik ke arah gadis yang mengerti pembicaraan mereka tersebut.

"Sepertinya Jungkook jatuh cinta,heh?"

Wendy menatap mereka dan mengerutkan dahinya tak mengerti. Pemuda yang memegang gitar itu menatapnya dengan tatapan datar lalu memandang pemuda bernama Jungkook tersebut yang kini memandang gadis itu pula.

"Eum- We're sorry for the interuptions. And we will continue from the beginning of the song, Kook-"

Jungkook mengangguk dan memegang mic kembali sembari memandang Wendy. Pemuda itu tersenyum lalu  mendapat senggolan lagi dari pemuda pemegang gitar-pemuda di samping kanan Jungkook hanya tertawa kecil. Kembali, nada-nada lagu If You Leave Me Now mengalun dari petikan gitar.

.

Setelah pertunjukkan jalanan itu Wendy melanjutkan langkahnya setelah membubarkan diri. Ia membuang cup kopi kosong di kotak sampah terdekat dan menyimpan kedua tangannya dalam-dalam di dalam kantung mantel. Semakin malam-udara semakin dingin dan Wendy lupa membawa hotpacknya.

Gadis itu menghembuskan nafas dan bergumam betapa dinginnya udara. Ia hendak menepi ke pinggir jalan untuk menyetop taksi namun sebuah langkah kaki dan teriakan membuatnya berhenti melangkah dan berbalik.

"Am I right?You are the girl that stand in front?"

Pemuda tadi.

Wendy menyadari jika pemuda semakin tampan di lihat dari dekat. Dalam diam, Wendy menyukai senyumannya.

"Ah,yes. What can I help you?"

Jungkook mengeluarkan sesuatu dari kantung jeansnya. Itu sebuah kertas berisikan nama pemuda tersebut, nomornya dan alamat tempat mereka melakukan pertunjukkan tadi. Wendy menatap pemuda itu setelah membaca semua informasi yang tertera.

"You can come here every Friday and Saturday. And- if you bored or something you can call that number, maybe I can sing some song for you."

Wendy menarik satu alisnya kemudian tertawa kecil.

"Really?What happen if I call you at 1 AM?"

Jungkook mengedikkan bahu."Well, I always sleep late so it's okay."

Gadis itu mengangguk. Jungkook tersenyum lebar.

"Make sure to call it,hm?"

Wendy tersenyum."Of course."

Kemudian, pemuda itu tersenyum sebelum berbalik dan berjalan menjauh. Wendy melihat pemuda itu berjingkrak-jingkrak dan tertawa. Wendy hanya tertawa geli melihat semua hal tersebut. Lalu, tiba-tiba Wendy berjalan kembali ke jalan setapak tersebut. Menatap punggung Jungkook yang hampir hilang ke belokan.

"Did you do this to every single girls you have met?"Seru Wendy dari belakang.

Jungkook mendengar tersebut dan menghentikan langkahnya, kemudian berbalik.

"You are the first!"

.

"So, make sure you call 'cause i will wait for you."


.

.

NANS-

Sorry for the bad grammar-

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now