Baby(?) (WenKai)

1.1K 110 26
                                    

Reccomended Song : Lovin' It - Ariana Grande

Teruntuk siapapun yg rea WenKai😊😊

Typo Everywhere!

Enjoy!

.
Hotel. 19.55 PM

Wendy merenung di balkon. Menatap lautan dan gelombang pantai, bersahut-sahutan. Rambut hitamnya tercepol menyisakan poni pendeknya yang berkibar karena angin laut. Jemarinya bertaut satu sama lain, dahinya berkerut dan gadis itu seringkali menghela nafas. Dan jugasesekali gadis itu mengusap pipinya karena dingin.

Malam sudah menjemput beberapa menit lalu dan Wendy masih betah berdiri di balkon. Entah memikirkan apa.

Sepasang tangan merangkap tubuh Wendy dari belakang. Wendy menghela nafas dan tersenyum tipis, memegang erat kedua tangan yang memeluk pinggangnya. Ia merasakan kehangatan menjalari punggungnya kala seseorang itu membiarkannya bersender. Mengatupkan kedua matanya sejenak.

Kai meletakkan dagunya di bahu kanan Wendy, mencium pipi gadis itu lembut sebelum kembali mengeratkan pelukannya. Tubuh Wendy yang lebih pendek membuatnya agak membungkuk namun Kai terlihat nyaman dengan memeluk gadis itu.

"Masih memikirkannya?"Wendy membuka kedua matanya dan mengelus punggung tangan Kai dengan lembut. Gadis itu mengangguk lemah dan sudah tak tahan lagi. Ia berbalik dan berhadapan dengan suaminya.

Gadis itu akhirnya menumpahkan air matanya dengan terisak perlaha. Kai menahan nafas saat melihat gadis yang ia cintai menangis lalu dengan perlahan Kai merengkul tubuh mungil istrinya tersebut dengan sayang. Mengelus pucuk kepala Wendy lalu menciumnya berkali-kali.

"Maafkan aku.Maafkan aku-aku istri yang tidak berguna."Isak Wendy dengan sesenggukan. Kai menggeleng dan mengeratkan pelukannya. Mengerahkan segala rasa sayangnya untuk membesarkan hati istrinya yang tengah gelisah.

"Mungkin belum saatnya,Wen. Kamu istri yang hebat, ga ada yang ngalahin kamu."Wendy tersenyum tipis di sela tangisnya dan menenggelamkan wajah sepenuhnya di dada Kai. Memasa bodohkan kaos Kai yang akan basah, toh bisa berganti.

"Kamu harusnya ga nikah sama aku."Lirih Wendy pahit.

Kai hampir shock dengan pernyataan istrinya dan merenggangkan pelukannya, menatap lekat wajah Wendy yang memerah dan tatapannya yang murung. Jempol Kai mengusap jejak air mata Wendy dan menarik dagu gadis itu untuk bertatapan dengannya.

"Aku cinta kamu. Apa yang membuat aku ga harusnya nikah sama kamu?"

"Aku-aku ga bisa ngasih apa yang harus seorang istri kasih untuk suaminya."Gumam Wendy dengan pandangan tertunduk. Ia tak kuat menatap mata suaminya. Ia begitu kalut dan sedih bukan main. Harga dirinya seakan jatuh begitu saja.

Kembali, Kai menarik dagu Wendy.

Kai marah, tentu saja. Emosi, ingin rasanya ia marah dan meluapkan semuanya. Ia ingin tapi ia tahu Wendy yang lebih menerima tekanan tersebut dan juga beban. Gadis itu terus saja menyalahkan dirinya. Melihat Wendy tersiksa membuat Kai terluka. Apalagi saat Wendy mengucakan kalimat barusan, rasanya amarah Kai tersulut. Tapi-

"Kamu udah ngasih semuanya untuk aku. Semuanya. Kamu disini, mencintai aku dan terus bersamaku. Itu udah cukup, sayang."Kai mengusap pipi Wendy lembut.

Wajah Wendy tiba-tiba memerah dan ia melepaskan pelukan Kai.

"Aku gak ngasih kamu satu,Kai!Satu!"Suara Wendy meninggi dan ia mendorong tubuhnya menjauh dari Kai.

Wendy kembali terisak dan memeluk dirinya sendiri. Tertunduk lemah di hadapan suaminya. Lelah dan tertekan.

"Aku ga bisa ngasih kamu keturunan,Kai. Aku-aku-"

Ours[FINISHED]Where stories live. Discover now